Belum Ideal

chandra-oratmangunChandra Oratmangun
Hingga kini keberadaan Pemadam Kebakaran Pemkot Surabaya dirasa belum ideal. Hal ini setelah belum terpenuhinya standar keidealan keberadaan mobil pemadam di masing-masing pos pemadam kebakaran Kota Surabaya.
”Untuk itu saat ini kita masih berusaha melengkapi keberadaan mobil pemadam di setiap pos mencapai dua unit,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya, Chandra Oratmangun.
Wanita berdarah Ambon ini mengatakan, hingga kini jumlah armada pemadam kebakaran Kota Surabaya mencapai 46 unit dan 15 unit mobil penunjang operasional.
”Sekarang ini di masing-masing pos pemadam kebakaran baru dilengkapi satu unit mobil pemadam kebakaran. Dimana seharusnya dari 15 pos pemadam yang ada di kota Surabaya dilengkapi dua unit mobil pemadam,” tambahnya.
Untuk itu mobil pemadam kebakaran sebagian besar berada di pos pemadam yang berpusat jantung kota Surabaya. Sedangkan untuk pos-pos pemadam kebakaran yang tersebar di sejumlah lokasi di luar jantung kota Surabaya keberadaan mobil pemadam menyesuaikan kondisi yang ada.
”Itulah mengapa kita masih perlu melengkapi mobil pemadam di pos-pos yang telah didirikan,” tandas Chandra. Disamping itu, ungkap Chandra, pihaknya berdasar saran DPRD Surabaya segera melakukan kajian pengadaan sepeda motor pemadam kebakaran.
Sepeda motor tersebut akan digunakan untuk lokasi kebakaran yang sulit dijangkau mobil pemadam. Demikian juga untuk menembus kemacetan jalan, unit sepeda motor pemadam yang dilengkapi peralatan awal pemadaman menjadi alternative awal tindakan dari terjadinya kebakaran.
”Tapi kemungkinan besar baru tahun depan keberadaan sepeda motor pemadam kebakaran bisa direalisasi,” tutur Chandra yang kini membawahi sekitar 578 petugas pemadam kebakaran di Surabaya.
Meskipun belum ideal, tugas pemadaman kebakaran di suatu daerah terbantu dengan adanya tim Srikandi Baruna yang tangguh memadamkan api.
Dijelaskan Chandra, Srikandi Baruna yang usianya rata-rata masih 20-an itu sudah terbentuk pada tahun lalu. Awalnya, mereka bertugas di bagian administrasi.
Namun, ketika dirinya mulai menjabat kepala dinas, mereka kemudian ditawari untuk ikut terjun ke lokasi kebakaran guna membantu petugas Damkar yang sebelumnya didominasi oleh laki-laki. Dari jumlahnya lima orang pada 2012, Srikandi Baruna kini memiliki 16 personel.
“Dulunya mereka petugas administrasi. Saya katakan, ndak bisa kalian hanya jadi penonton. Mereka lalu bersedia terjun ke lapangan dan mengikuti pelatihan-pelatihan,” sambungnya.
Sejak terbentuk, para Srikandi Baruna ini mampu berfungsi maksimal dalam setiapĀ  kejadian kebakaran. Mereka siap melaksanakan tugas baik pagi, siang ataupun tengah malam. Mereka terbagi dalam dua peleton yang meng-cover beberapa wilayah.
Selain Srikandi Baruna, Dinas Kebakaran Kota Surabaya juga membentuk Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar) yang berasal dari perwakilan dari kelurahan dan kecamatan.
Satlokar ini ditempatkan di wilayah yang rawan terjadi kebakaran seperti di Asemrowo, Dukuhpakis, Sukomanunggal, Wiyung, Tambaksari, Tandes, dan Rungkut. “Mereka ini jago-jago. Padahal mereka ini bekerja tanpa imbalan,” ucap Chandra. [dre]

Rate this article!
Belum Ideal,5 / 5 ( 1votes )
Tags: