Diprotes, Risma Tetap Lanjutkan Pemindahan Nama Jalan Bung Tomo ke JLLB

Surabaya, Bhirawa
Meski menuai banyak penolakan terkait rencana pemindahan nama Jalan Bung Tomo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan tetap bakal memindah nama jalan tersebut. Sebab menurutnya, Jalan Bung Tomo yang saat ini ada terlalu pendek jaraknya.
Rencana untuk memindah nama jalan ini mendapat banyak penolakan, mulai dari DPRD Kota Surabaya hingga Komunitas Pecinta Sejarah dan Perkembangan Kota. Rencananya, Risma akan memindah Jalan Bung Tomo yang semula berada di kawasan Kecamatan Wonokromo itu ke Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) berdekatan dengan Gelora Bung Tomo (GBT).
Sedangkan Jalan Bung Tomo yang saat ini, dikembalikan pada nama sebelumnya, yaitu Jalan Kencana. Meskipun mendapat penolakan dari berbagai pihak, Risma mengaku tak masalah. Alasan Risma memindah nama jalan itu dengan tujuan ingin lebih menghargai pahlawan yang juga mantan menteri Indonesia tersebut.
“Nggak, enggak masalah kok kalau ditolak. Saya cuma ingin memindah saja, bukan menghapus namanya. Karena Jalan Bung Tomo yang sekarang itu terlalu pendek jaraknya, kalau dipindah ke JLLB kan itu luas dan panjang,” kata Wali Kota Risma, Kamis (25/7).
Selain berdekatan dengan GBT, Risma merasa Jalan Bung Tomo kini sangat pendek, sehingga tidak representative. Selain itu juga dianggap tidak menghargai Bung Tomo sebagai pahlawan yang namanya selalu diingat sebagai pemberani bersama arek-arek Suroboyo pada saat pertempuran 10 November 1945. “Jalan yang sekarang kan tidak sampai satu kilometer. Masa nama pahlawan besar ditaruh di jalan yang pendek, menghargailah,” lanjutnya.
Beberapa yang protes tersebut memberatkan keberadaan makam Bung Tomo yang berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di kawasan Kecamatan Wonokromo, tepat di Jalan Bung Tomo. Sehingga, bila Jalan Bung Tomo dipindah, ditakutkan tidak lagi sesuai dengan lokasi makam pahlawan kelahiran 3 Oktober 1920 itu.
Meski begitu, Risma merasa hal tersebut tidak membuatnya masalah, sebab masih banyak nama jalan pahlawan yang tidak satu lokasi dengan makamnya. “Kalau makam ya, makamnya Bung Karno di Blitar itu nama jalannya ya ada di sini (Surabaya). Ini hanya karena pendek sekali kalau kemarin mikirnya. Kebetulan (JLLB) ada GBT juga,” paparnya.
Penggantian nama jalan tentu juga membutuhkan pengubahan berkas-berkas penting bagi warga yang tinggal di Jalan Bung Tomo. Untuk itu, Risma menyebut warga tidak perlu khawatir, karena Pemkot Surabaya siap membantu prosesnya. “Kita akan bantu. Kan banyak (jalan yang diubah namanya) kayak kemarin Jalan Pattimura, kita juga bantu. Kita sudah punya pengalaman dari yang kemarin,” pungkasnya. [iib]

Tags: