Gagal Buat Vaksin Lantaran RSR Belum Terbentuk

vaksinSurabaya, Bhirawa
Meski memiliki keragaman hayati dan SDA yang melimpah tidak membuat Indonesia menjadi negara kaya akan vaksin. Dan meskipun negara yang memiliki SDM melimpah tidak mampu mengasilkan vaksin lantaran Indonesia tidak memiliki Rumah Sakit Riset (RSR).
Direktur Rumah Sakit Penyakit Tropik dan Infeksi (RSPTI) Universitas Airlangga (Unair) Prof Boerhan Hidayat Sp A (K) mengatakan, keragaman hayati Indonesia menjadikan Indonesia negara potensial untuk riset obat-obatan bagi segala macam jenis penyakit. Hampir segala jenis penyakit ada di Indonesia. Meski begitu, hal itu bukan berarti Indonesia menjadi negara rawan penyakit.
”Tidak semua jenis penyakit yang ada di tanah air berbahaya kerena penyakit akan menyerang jika kondisi imun sesorang melemah. sehat maka penyakit tidak akan menjangkiti seseorang,” ujarnya.
Boerhan menerangkan banyaknya jenis penyakit yang ada di Indonesia membuat masyarakatnya kebal (imune) secara alamiah. “Bagi kita orang Indonesia asli, justru banyaknya jenis penyakit yang ada ini membuat kita imune. Implikasinya, Indonesia menjadi negara yang kaya akan sumber vaksin,” paparnya. Meski kaya sumber vaksin, Boerhan menuturkan hal itu belum bisa dimaksimalkan para peneliti Indonesia. “Karena kita belum ada RSR,” sambungnya.
Boerhan menegaskan, sudah saatnya Indonesia memiliki RSR yang nantinya fokus pada meneliti, membuat, dan memproduksi vaksin atau obat-obatan dari tangan anak bangsa sendiri. “Selama ini, para peneliti dari luar negeri datang ke Indonesia, meneliti dan menghasilkan paten vaksin. Sedang kita tinggal membeli. Kalau ada RSR, segala sesuatunya bisa dibuat oleh tangan kita sendiri,” ujarnya.
Boerhan mengakui masih sulit mengejar ketertinggalan dari peneliti luar negeri karena izin operasional RSR RSPTI Unair masih terkendala permasalahan klasik, birokrasi yang ruwet. Padahal, RSPTI Unair ini telah dibangun 2009 silam.
Sementara itu salah satu Pengamat Kesehatan Dedi mengaku, seharusnya pemerintah mulai tanggap akan keberadaan RSR. Menurutnya, RSR akan memberikan peluang besar bagi para peneliti untuk menghasilkan vaksin dari negeri sendiri. ”Saya yakin SDM kita sudah mumpuni untuk memproduksi vaksin akantetapi karena laboratoriumnya belum ada maka belum bisa berproduksi,” yakin alumni spesalis anestesi Unair ini. [dna]

Tags: