Indonesia Kekurangan Jumlah Akuntan Publik

Surabaya, Bhirawa
Keberadaan Akuntan Publik (AP) di Indonesia masih sangat minim. Hal ini dapat dilihat dari kebutuhan dan jumlah AP yang jauh dari kata ideal. Itupun didominasi oleh orang-orang yang telah menginjak usia 50 tahun ke atas.
Ketua Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) M Achsin mengatakan, idealnya, kebutuhan AP di Indonesia sekurang-kurangnya mencapai 15 ribu orang. Hal ini mengacu dari jumlah AP di Singapura dan Malaysia yang wilayahnya jauh lebih besar Indonesia dan memiliki 15 ribu AP.
Sementara Indonesia hanya memiliki seribu AP yang telah memiliki izin dan sertifikasi. “Kalau Singapura saja punya 15 ribu AP sedangkan kita punya Cuma seribu, itu kan jomplang jauh,” tutur dia. Dari jumlah tersebut, 70 persen diantaranya telah berusia 50 tahun ke atas.
Menurut Achsin, minimnya jumlah AP di Indonesia ini tidak terlepas dari faktor biaya mengikuti ujian sertifikasi yang dinilai cukup mahal. Dari empat mata ujian, setiap satu mata ujiannya peserta harus mengeluarkan biaya minimal Rp2 juta. Harga itu masih harus ditambah dengan biaya pendaftaran yang mencapai Rp1 juta.
“Jadi untuk ikut ujian sertifikasi AP setidaknya butuh biaya Rp9 juta. Itu pun kalau lulus,” ungkap dia.
Oleh sebab itu, Achsin berharap sertifikasi AP ini dapat ditekan angkanya menjadi Rp500 ribu per mata ujian. Jika harga tersebut dapat ditekan, orang tidak akan terlalu berat untuk mengikuti sertifikasi atau her jika gagal. Diakuinya, di samping biaya yang mahal, sertifikasi AP ini juga rumit.
“Dari 200 peserta yang kita uji tahun lalu, hanya 18 persen yang lulus. Tahun ini kita berharap kelulusannya mencapai 30 sampai 50 persen,” tutur dia.
Pria yang juga didapuk sebagai Dewan Serteifikasi IAPI itu mengatakan, Untuk mengatasi kekurangan ini, salah satu langkah yang dibangun IAPI adalah membuka test center IAPI di beberapa perguruan tinggi. Dari sejumlah perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, dia menuturkan baru STIESIA yang siap menjadi test center IAPI.
“Kami berharap perguruan tinggi yang lain akan mengikuti,” tutur dia.
Lulusan dalam ujian ini, nantinya akan meraih gelar Certified Public Accountant CPA. Kerjasama ini dibuat, lanjut dia, menjadi upaya IAPI untuk bisa sebanyak-banyaknya melahirkan AP. Sebab, pada 2015 mendatang, globlisasi ASEAN akan dimulai, dan tidak menutup kemungkinan, AP asing akan berdatangan ke Indonesia. “Ini kalau tidak disiapkan dari sekarang akan berbahaya,” tutur dia. [tam. hel]