Kemarau Panjang, Produksi Garam di Pasuruan Meningkat

Petani garam di wilayah Kraton, Kabupaten Pasuruan saat memanen garam, Selasa (20/11). [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Musim kemarau sepanjang tahun ini membuat petani garam di Kabupaten Pasuruan ketiban rejeki. Pasalnya, produksi garam tahun ini cukup tinggi dibandingkan tahun lalu.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Slamet Nurhandoyo menyampaikan musim kemarau hingga akhir tahun ini memberikan dampak positif bagi petani garam di Kabupaten Pasuruan. “Tahun lalu pada akhir tahun bulan Oktober ini, hasil produksi garam mencapai 14.515 ton. Untuk tahun ini hasilnya lebih meningkat, yakni 17.218 ton. Hasil produksi akan lebih meningkat seiiring musim hujan akan terjadi akhir bulan November ini,” tandas Slamet Nurhandoyo, Selasa (20/11).
Menurut Slamet, hasil produksi garam tahun 2018 ini sudah melebihi target yang ditetapkan, yakni sebesar 15.250 ton. “Selain kemarau panjang, suhu panas juga mempengaruhi. Yakni tahun ini rata-rata suhu panas udara mencapai 35 derajat. Karenanya, target tahun ini di bulan Oktober sudah terpenuhi,” kata Slamet Nurhandoyo.
Disinggung, berapa harga perkilogram garam di Kabupaten Pasuruan saat produksi garam melimpah. Ia menyatakan harga masih stabil di angka Rp 1.000 per kilogram. “Menggunakan pola modern membuat petani garam untuk produksinya meningkat. Harga perkilogramnya juga baik, senilai Rp 1.000 per kilogram. Dibanding tahun lalu berbeda, perkilogramnya mencapai Rp 400,” tandas Slamet Nurhandoyo. [hil]

Tags: