Kembangkan UMKM, BLK Gandeng Ponpes

Gedung UPT-PK (unit pelayanan terpadu-pelatihan kerja) atau BLK disulap menjadi swalayan Karya Mandiri sekaligus tempat perkantoran.

Gedung UPT-PK (unit pelayanan terpadu-pelatihan kerja) atau BLK disulap menjadi swalayan Karya Mandiri sekaligus tempat perkantoran.

Situbondo, Bhirawa
Pertumbuhan ekonomi di Situbondo diharapkan terus berkembang setelah Gedung UPT-PK (unit pelayanan terpadu-pelatihan kerja) atau BLK disulap menjadi swalayan Karya Mandiri sekaligus tempat perkantoran. Rencanannya pihak BLK akan menggandeng pondok pesantren (ponpes) untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Gedung megah berwarna biru itu diresemikan oleh  Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto SH dan dihadiri Kadisnakertrans Jatim, Edi Purwinanto serta Kepala UPT-PK Situbondo, Drs H Ainul Yaqien MM, dengan didampingi seluruh karyawan. Acara juga dihadiri ratusan mitra kerja Situbondo, UPT-PK se Jatim dan pejabat Disnakertrans Jatim.
Ainul Yaqien mengatakan, peresmian Swalayan Karyawan Mandiri melibatkan peserta dari SKPD di Kabupaten Situbondo, pengusaha, rekan UPT PK se-Jatim. “Kami berharap peresmian ini dapat meningkatkan taraf perekonomian kalangan UMKM Situbondo. Tak hanya itu, kami kedepan akan menggandeng kalangan pelaku ekonomi di pondok pesantren yang tersebar di Kota Santri, Situbondo,” ujar Ainul, Kamis (26/6).
Disela-sela acara peresmian, Ainul mengaku optimis keberadaan Swalayan Karya Mandiri kedepan dapat menjadi media pemasaran sehingga bisa membuat masyarakat hidup lebih baik. “Yang terpenting juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Situbondo, melalui pengembangan potensi kekuatan pospes (pondok pesantren). Nantinya saya berharap adanya bentuk kerjasama kemitraan yang baik sehingga pertumbuhan ekonomi di ponpes kian lebih baik lagi,” papar Ainul.
Para undangan juga sempat melihat puluhan produk batik hasil karya mantan siswa UPT PK Situbondo. Kata Ainul, hingga saat ini tercatat sedikitnya 160 mantan siswa yang tersebar di Kabupaten Situbondo, Banyuwangi, Bondowoso dan Probolinggo, yang berperan sebagai penyuplai batik. “Kami juga menampung hasil kerajinan batik di Desa Selowogo, Asembagus dan Kelurahan Dawuhan. Sedangkan untuk perluasan pemasaran kini kami juga menggandeng travel perjalanan Surabaya-Bali. Nantinya para wisatawan bisa transit di UPT PK Situbondo, untuk melihat hasil kerajinan unggulan masyarakat Situbondo,” pungkas Ainul. [awi]

Rate this article!
Tags: