Radikalisme dan Intoleransi Akibat Dicabutnya P4 – Pembubaran BP7

Jakarta, Bhirawa.
Sosialisasi 4 Pilar MPR didepan anggota Perbakin, Ketua MPR RI Bambang Soesatya, memaparkan; Dibubarkannya Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghajatan dan Pengamatan Pancasila (BP7). Serta dihapuskannya mata pelajaran Pancasila di sekolah, membuat tafsir Pancasila diserahkan kepada pasar bebas. Karena sekolah tidak wajib lagi mengajarkannya.
“Hal tersebut menyebabkan setiap orang atau kelompok, bebas menafsirkan Pancasila,” papar Bambang Soesatyo dalam sambutannya pada kejuaraan tembak reaksi cepat International Practical Shooting Confederation (IPSC) Level III Legislatif Championship 2020 di lapangan tembak-Senayan-Jakarta, Sabtu (7/3). Hadir Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Bambang Trihatmojo, Zulkifli Hasan dan beberapa anggota MPR RI lainnya. Kejuaraan menembak ini diikuti 250 orang peserta, yang memperebutkan Piala Ketua MPR RI.
Bambang Soesatyo lebih jauh mengatakan; Akibatnya, dewasa ini sebesar 63 % guru, menjadi intoleransi terhadap ajaran agama lain. Sedang di jajaran TNI, sebesar 3% terpapar ekstrimisme. Di perguruan tinggi ada 7 Kampus sudah terpapar ektrimisme, sebanyak 36,5% mahasiswa Islam setuju Khilafah. Di kalangan PNS  sebanyak 19,4 % bahkan tidak setuju Pancasila.
“Menghadapi berbagai ancaman seperti radikalisme, kita harus waspada. Jangan sampai, Indonesia yang selama ini damai, menjadi terpecah, seperti negara negara lain yang sudah pecah,” tandas Bambang Soesatyo.
Dikatakan, terjadinya perpecahan bukan hanya menimpa satu atau dua kelompok. Melainkan banyak kelompok yang membuat  masyarakat ikut menderita. Perpecahan juga akan membuat bangsa rusak. Oleh karena itu, perlu kesadaran menjaga toleransi dan persatuan, demi keutuhan bangsa dan negara.
Dengan Pancasila, negara kita bersatu, serunya.
Disebutkan, sosialisasi 4 Pilar MPR, tidak terlepas dari peranan Ketua MPR RI masa bakti 2009-2014, almarhum Taufik Kiemas (suami Megawati Soekarno). Taufik Kiemas berkemauan keras untuk kembali kepada ajaran Bung Karno, melalui 4 Pilar. Maka 4 Pilar lalu bisa disosialisasikan dalam berbagai kegiatan. Salah satunya adalah lewat kejuaraan menembak disini, saat ini.
Menpora Zainudin Amali menyebutkan, cabang olahraga (cabor), dipersiapkan  untuk mengikuti Olimpiade Tokyo 2020. Prestasi yang sudah diraih Perbakin di SEA Games Filipina  pada Desember 2019 lalu, dengan target empat emas tapi bahkan meraih tujuh medali emas. Dengan prestasi luar biasa inilah makan Perbakin akan terjun ke Olimpiade Tokyo. Dilandasi prestasi luar biasa ini, Kemenpora akan menyiapkan para atlet menembak dengan merekrut masuk Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP), tahun 2020 ini.
“Atlet PPLP masih pelajar SMP dan SMA. Mereka dididik dan dilatih, agar Indonesia sejak dini, memiliki bibit atlet menembak, Junior. Presiden bahkan sudah memberi arahan agar kita ikut menjadi peserta Olimpiade 2032, jadi bukan hanya menjadi tuan rumah Olimpiade saja. Salah satu Cabor yang diharapkan bisa mendulang prestasi di Olimpiade 2032, adalah Cabor menembak,” tandas Zainudin Amali.(Ira)

Tags: