Status Darurat Lahar Dingin Hingga Bulan Depan

Palal Aji (1)Kabupaten Blitar, Bhirawa
Meningkatnya curah hujan beberapa hari ini, membuat penetapan status darurat lahar dingin Gunung Kelud diperpanjang oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar hingga satu bulan ke depan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Dearah (BPBD) Kabupaten Blitar yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekkab) Blitar, Drs. Palal Ali Santoso, menjelaskan bahwa Pemkab Blitar menyatakan telah memperpanjang status tanggap darurat Gunung Kelud untuk mengantisipasi aliran lahar dingin yang mengarah ke kantong kantong lahar yang ada di wilayah Kabupaten Blitar.
Bahkan belum jelasnya kondisi cuaca atau curah hujan di puncak Gunung Kelud selama ini, Pemkab Blitar  memastikan bahwa darurat Kelud untuk mengantisipasi lahar dingin kembali diperpanjang hingga 1 bulan ke depan atau hingga awal April mendatang.
“Sehingga darurat terhadap bahaya lahar dingin sampai saat ini masih diberlakukan hingga bulan depan meskipun status Gunung Kelud telah menurun menjadi Waspada atau level II dari Siaga atau level III,” kata Drs. Palal Ali Santoso.
Lanjut Drs. Palal Ali Santoso, perpanjangan masa darurat bencana itu sesuai rekomendasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang meramalkan bahwa curah hujan di sekitar puncak Kelud masih cukup tinggi hingga bulan April mendatang, selain itu Pemkab Blitar sendiri tidak mau mengambil resiko akan bahaya lahar dingin yang berpotensi mengancam ribuan warga yang beraktifitas di sepanjang bantaran kali lahar di wilayah Kabupaten Blitar.  “Ini dilakukan demi keselamatan warga Kabupaten Blitar, utamanya berada di wilayah yang berdekatan atau beraktifitas di aliran sungai lahar,” ujarnya.
Di sisi lain, meskipun sejak tanggal 21 Februari lalu para pengungsi secara resmi sudah kembali ke rumah masing-masing, namun Pemkab Blitar masih mengeluarkan larangan masyarakat beraktifitas di radius 5 km serta larangan bagi para penambang pasir di sepanjang kalibladak ataupun aliran lahar lainnya.
Bahkan sebelumnya Pemkab Blitar telah meninjau sungai-sungai untuk mengetahui pergerakan lahar dingin Gunung Kelud, diantaranya Kali Bladak, Kali Putih dan Kali Semut. “Warga diminta waspada dan siap mengungsi bila sewaktu-waktu terjadi hujan deras yang menyebabkan volume air sungai meningkat,” imbuhnya. [htn]

Tags: