Wali Kota Probolinggo Beri Penghargaan Guru dan Sekolah Berprestasi

Wali Kota Hadi bersama para penerima penghargaan. [wiwit agus pribadi]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin, memberi penghargaan guru dan sekolah berprestasi. Ada empat kategori penganugerahan yang digelar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) di tahun 2019 pada Guru tingkat SD dan SMP negeri/swasta di Kota Probolinggo.
Pemenang lomba Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) kategori SMP diraih SMP Negeri 5, kemudian secara berurutan SMP Negeri 9, SMP Negeri 3, SMP Negeri 7, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 1. Untuk kategori SD ada SD Sukabumi 2, SD Sukabumi 4, SD Tisnonegaran 1, SD Kebonsari Kulon 1, SD Wonoasih 1 dan SD Triwung Lor 3.
Lomba berikutnya adalah Inovasi Tata Kelola SIPENA BOS (Sistem Pengendalian Dana Bantuan Operasional) dan Sekolah Berbasis Digital Berfokus pada Mutu Pembelajaran. Tingkat SMP dijuarai SMP Negeri 10, SMP Negeri 3, SMP Negeri 5. Sementara itu, pemenang lomba Inovasi Tata Kelola Sekolah Digital dijuarai SMP Negeri 4, SMP Negeri 5 dan SMP Negeri 10.
Pemenang lomba Sekolah Ramah Anak (SRA) tingkat SD yakni SD Sukabumi 2, SDD Tisnonegaran 1, SD Sukabumi 4, SDK Mater Dei, SD Sumber Taman 1 dan SD Sumber Wetan 1.
Untuk lomba Inovasi Pembejalaran bagi guru SD/SMP negeri dan swasta, di tingkat SD diraih Sri Banun Ike Purnamasari dari SD Jrebeng Lor 3, Desy Herawati dari SD Mangunharjo 7, Lilik Handayani dari SD Mangunharjo 4, Rahmad Rudianto dari SD Sukabumi 10, Siti Nuraini dari SD Riyadlus Sholihin dan faridah Hasanah dari SDn Sukoharjo 1.
Di tingkat SMP ada nama Fathur Rozi dari SMP Negeri 5, Liena Andiasari dari SMP Negeri 10, Isnuri Hidayati dari SMP Negeri 10, David Jonata dari SMP Negeri 8, Darmawan Ady dari SMP Negeri 5 dan Siti Maimuna SMP Negeri 1. Berbagai penganugerahan ini dilaksanakan untuk mendorong semua stakeholder melakukan inovasi di bidang pendidikan guna percepatan mutu pendidikan.
“Meningkatkan mutu dan akses layanan pendidikan, manajemen sekolah yang akuntabel, transparan yang memberikan pelayanan publik berfokus pada mutu,” hal ini diungkapkan Kepala Disdikpora, Maskur, Selasa (12/11) kemarin.
Sedangkan Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin, mengaku bangga dengan kreativitas sekolah-sekolah di wilayah kepemimpinannya. Dengan penganugerahan semacam ini, dapat mendorong dunia pendidikan yang lebih baik lagi.
“Daya persaingan yang sehat antar sekolah ini dibarengi ide kreatif inovasi. Terbukti dari hasil pemenang lomba, banyak sekolah di wilayah pinggiran Kota Probolinggo bermunculan dan menunjukkan prestasinya. Ini sangat bagus,” kata Wali Kota Hadi.
Wali Kota Hadi berharap semua lembaga pendidikan terus meningkatkan kreativitas di masing-masing lembaga di Kota Probolinggo. ”Manajemen sekolah terus dikembangkan disamping menyamakan fasilitas sarana dan prasarana. Lomba ini dapat memotivasi lomba agar lebih semangat lagi,” pesannya.
Lebih lanjut, dikatakannya, bagi lembaga pendidikan khususnya lembaga pendidikan suwasta, ditekankan agar betul-betul memenuhi tujuan pemerintah yakni pendidikan murah dan berkwalitas, saya tidak mengatakan pendidkan gratis untuk yang swasta, ungkapnya.
Wali Kota Hadi menegaskan, apa yang sudah diberikan kepada lembaga pendidikan swasta ini merupakan itikat baik dari pemerintah agar betul-betul sesuai dengan harapan masyarakat. Jangan sampai ada lembaga pendidikan swasta yang sudah menerima bantuan dana hibah ini, tetapi tetap menarik bantuan ataupun iuran alam bentuk apapun masih saja mahal. Jika itu terjadia percuma pemerintah memberikan bantuan.
“Jika itu terjadi kami akan mengevaluasinya, bila perlu tidak akan lagi mendapatkan bantuan dana hibah, percuma jika diberi tapi masih saja biaya pendidikan mahal. Saya tidak mau ada alasan dalam bentuk apapun, pendidikan di lembaganya masihlah mahal, semuanya harus terbuka dan transparan,” tegas Wali Kota Hadi.
Senyampang ketemu pendidikan murah dan bermutu untuk sekolah swasta menjadi tujuan pemerintah. Maka jika ada masalah dan kekurangan sarana dan prasana pendidikan lakukan pengajuan bantuan kepada Pemerintah Kota Probolinggo, maka akan diberikan apa yang dimaunya sesuai dengan kekuatan anggaran daerah. Tetapi pengajuannya hingga realisasi bantuan selama 1 tahun, jika diajukan tahun 2019 maka akan diberikan pada 2020, itu prosedur, seperti itulah adanya. ”Tidak bisa sekarang mengajukan proposal bantuan sekarang juga di cairkan,” tandasnya.
Jika membutuhkan komputer jangan minta dana kepada wali murid dan siswa, usulkan pada Pemkot, demikian pula jika kekurangan gedung juga meminta. Asalkan siswa yang ada 300 anak lokal yang dimilikinya hanya tiga lokal. Maka akan dibantu tiga lokal kurangannya. Jangan mempunyaisiswa hanya 50 anak minta bantuan lokal 3 lokal. [wap]

Tags: