16 Bidan Siap Ditempatkan di Dusun Terisolir Bojonegoro

7-FOTO B bas-Puluhan tenaga bidan dan PTT mendapat pengarahan dari   asinsten III di kantor pendopo pemkab setempatBojonegoro, Bhirawa
Untuk mewujudkan program pemerintah dalam pemerataan pelayanan dan pembangunan diberbagai sektor, namun upaya yang dilakuakn Pemkab Bojonegoro tidak hanya menyediakan inftrstruktur semata akan tetapi juga pada tenaga kesehatan yang handal mumpuni untuk memberikan layanan.
Seperti yang tampak pada Senin (26/1) kemarin, di Kantor Pendopo pemkab Bojonegoro dilaksanakan acara penjelasan penerimaan tenaga bidan dan perawat untuk daerah terisolir di Bojonegoro. Pada kesempatan itu Yayan Rohman selaku asisten III bidang Administrasi dan Umum Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, menyampaikan bahwa daerah yang akan menjadi medan juang mereka adalah daerah terisolir dan terpencil. “Dicontohkan beberapa dusun yang terisolir ini hanya bisa dijangkau dengan menggunakan kendaraan jenis trail saja,” ungkapnya.
Bahkan ada juga dusun yang dalam mobilitasnya untuk menangani pasien yang harus mendapatkan perawatan lanjutan dengan menggunakan tandu. Menurut Assisten III itu adalah beberapa gambaran yang bisa diketahui oleh para pendaftar.
Dia menjelaskan, pada tahun 2014 terdapat 32 dusun yang terisolir. Sebanyka 17 diantaranya sudah terisi dan memiliki tenaga bidan. Sedangkan sisanya sejumlah 15 dusun masih kosong dan akan diisi dari rekrutmen tenaga PTT bidan dan Perawat yang akan segera dilaksanakan.
“Dari 15 dusun tersebut akan ditambah satu dusun yang berada di Desa Klino Kecamatan Sekar, sehingga total tenaga bidan yang akan diambil untuk menempati daerah terisolir adalah 16 orang. Sedangkan untuk perawat yang akan ditempatkan di Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) yang akan diisi adalah 18 orang,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, dr. Sunhadi menjelaskan, bahwa untuk penerimaan tenaga PTT Bidan dan Perawat nantinya tidak ada test tulis. “Namun berkas yang masuk akan diseleksi oleh tim berdasarkan kelengkapan berkas yang dikirimkan, selain itu dengan mempertimbangkan pula beberapa faktor di antaranya usia,domisili, tahun kelulusan,” ujarnya.
Ditambah pula pengalaman magang baik di Rumah Sakit maupun Puskesmas juga menjadi salah satu point penilaian dan tentunya adalah Indeks Pembelajaran Komulatif (IPK). Keabsahan daripada berkas juga akan diverifikasi untuk mengetahui bahwa berkas yang dikirim adalah benar adanya.
Selanjutnya dari berkas nantinya akan dilakukan skoring sesuai dengan daerah yang dituju. Jumlah pendaftar yang mengikuti seleksi mencapai 333 orang yang terdiri dari 112 orang pelamar dari perawat dan 221 adalah tenaga bidan.
Dari jumlah ini nantinya akan mengisi formasi untuk 18 orang perawat di Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) sedangkan untuk bidan akan diambil kurang lebih 16 orang yang akan menempati dusun-dusun terisolir di wilayah Bojonegoro. [bas]

Keterangan Foto :Puluhan tenaga bidan dan PTT mendapat pengarahan dan penjelasan dari asinsten III di kantor pendopo pemkab setempat

Tags: