2016, Bulog Maksimalkan Serapan Gabah Petani

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Bulog Sub divre III Bojonegoro akan memaksimalkan serapan gabah pada 2016. Oleh karena itu, Bulog melibatkan dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), satker, penggilangan padi dan gabungan kelompok tani (gapoktan) di wilayah kerjanya Bojonegoro, Tuban dan Lamongan.
Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Eldal Sulaiman mengatakan, selama ini sudah ada koordinasi dengan KTNA, satker, penggilingan padi dan Gapoktan. Sehingga serapan gabah lebih maksimal. Setiap tahun Bulog Bojonegoro sudah melakukan penyerapan beras, tetapi tahun ini akan lebih dimaksimalkan lagi.
Saat ini, serapan gabah kering panen (GKP)  petani oleh Bulog Subdivre III Bojonegoro, terealisasi 897,285 ton setara beraskarena masih awal panen dan belum semua daerah panen. Serapan beras per hari pun rata-rata baru 200 ton- 250 ton sehingga perlu dimaksimalkan kembali. Puncak panen diperkirakan pada minggu ke-4 Maret atau awal April 2016. ” Saat ini belum panen semua baru sebagian, diperkirakan akhir Maret puncak panen raya dan target bisa mencapai 10 ribu ton setera beras,” ujar Efdal.
Ia merinci perolehan pengadaan di Bojonegoro dari target 37,326 ton setara beras, terealisasi 264,647 ton setara beras.  Lamongan dari target 39,376 ton setara beras, terealisasi 612,638 ton setara beras dan di Tuban dari target 40,298 ton setara beras terealisasi 20 ton setara beras. “Target pengadaan tahun ini 117 ribu ton setara beras,” paparnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan dalam pengadaan tahun ini, selain melibatkan gapoktan, penggilingan padi juga Kontak Tani Nelayan dan Andalan (KTNA) di tiga kabupaten. Di Bojonegoro, sudah ada 20 gapoktan yang menjalin kontrak dalam pengadaan, belum termasuk gapoktan Lamongan dan Tuban.  ” Penggilingan padi di tiga kabupaten, yang menjalin kontrak dengan bulog juga banyak,” pungkasnya.
Sesuai dengan Inpres Nomor 5 tahun 2015 Bulog harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani dibeli Rp3.700 per kg, sedangkan di tingkat penggilingan Rp3.750. Sementara gabah kering giling (GKG) di tingkat petani dibeli seharga Rp 4.600 dan di tingkat penggilingan Rp4.650. Kemudian, untuk beras medium (rastra) dibeli dengan harga Rp7.300.
Percepatan pengadaan, Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari, menjelaskan, tanaman padi di daerahnya yang panen Maret ini seluas 21.852 hektare. Selain itu, lanjut dia, tanaman padi di daerahnya, yang akan panen April, bahkan lebih luas mencapai 39.724 hektare.
“Target pengadaan di bulog bisa tercukupi tidak lebih 10 persen dari luas areal tanaman padi Maret-April,” imbuhnya. [bas]

Tags: