2018, Dana CSR SKK Migas Jabanusa Diproyeksikan Tembus Rp 100 Miliar

Bupati Trenggalek Dr Emil Elestianto Dardak MSc menerima momento dari Kepala Humas SKK Migas Jabanusa Doni Ariyanto (kiri) usai menjadi pembicara dalam Lokakarya Media Periode II SKK Migas-KKKS Cluster, Kamis.(9/8).

Surabaya, Bhirawa
Dana CSR (Corporate.Social Responsibility) industri hulu migas wilayah Jabanusa hingga akhir 2018 ini diperkirakan meningkat mencapai Rp 100 miliar. Peningkatan ini seiring dengan mulai bergairahnya sektor hulu migas sepanjang tahun ini.
SP Pratama Dukungan Bisnis SKK Migas Yanin Kholison mengatakan pada 2016 dana CSR industri hulu migas wilayah Jabanusa sekitar Rp 70- 80 miliar. Pada 2017 naik menjadi Rp 80-90 miliar. Pada 2018 ini diperkirakan mencapai Rp 100 miliar.
“Pada 2016 banyak operator yang melakukan efisiensi dan berimbas pada penurunan produksi migas. Kami optimistis tahun ini seiring membaiknya sektor industri hulu migas, dana CSR industri hulu migas Jabanusa naik bisa mencapai Rp.100 miliar,” katanya saat menjadi pembicara dalam Lokakarya Media Periode II SKK Migas Perwakilan Jabanusa-KKKS Cluster di Batu, Kamis (9/8).
Kenaikan CSR ini diharapkan mampu dikelola pemprov, pemkab/pemkot untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terdampak di wilayah kerja. Dan pada gilirannya mampu mengurangi tingkat kemiskinan dan mengurangi pengangguran melalui berbagai program unggulan bidang pendidikan, infrastruktur, kesehatan.
Disinggung apakah upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat terdampak ini bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah, Yanin menegaskan bisa. Hanya saja jangan sampai program yang dilakukan saling tumpang tindih.
“Misalnya daerah terdampak butuh pengadaan air bersih di 100 desa. Pemerintah setempat hanya mampu merealisasikan pengadaan pada 75 desa, sisanya bisa diusulkan melalui program CSR kita,” katanya mengilustrasikan.
Ditegaskan Yanin, proyeksi kenaikan dana CSR wilayah Jabanusa tahun ini berasal dari 15 WK (Wilayah Kerja) yang telah berproduksi dan 18 WK yang masih tahap eksplorasi.
Secara nasional lingkup wilayah SKK Migas terdiri atas 70 WK telah berproduksi dan 17 WK dalam tahap pengembangan dan 177 WK dalam tahap eksplorasi.
Pada 2017, secara nasional nilai dana CSR SKK Migas mencapai 20 hingga 30 juta dollar AS yang menjangkau 8.500 desa di wilayah-wilayah marginal seperti perbatasan, kepulauan terluar, pedalaman terpencil.
Bupati Trenggalek Dr Emil Elestianto Dardak MSc menegaskan komitmennya sebagai Wagub Jatim terpilih untuk menciptakan iklim investasi sektor industri hulu migas di Jatim yang transparan dan menggairahkan. Ini mengingat potensi cadangan migas di Jatim cukup besar, bahkan untuk cadangan gasnya menempati urutan ketiga secara nasional.
“Potensi kekayaan alam ini yang akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jatim, terlebih warga di ring satu. Jangan sampai warga terdampak wilayah kerja justru angka kemiskinannya tinggi, ” katanya. [tis]

Tags: