229 Atlet Cilik Kota Batu Berebut Tiket ke Jatim

Atlet pencak silat dari SD Pendem 2, Arika Alya Salsabila saat menunjukkan kemampuannya di kelas seni pada POR SD/MI Kota Batu 2017.

Batu, Bhirawa
Sebanyak 229 pelajar SD/MI se-Kota Batu berlomba menjadi yang terbaik dalam Pekan Olah Raga Sekolah Dasar (POR SD) Kota Batu yang dimulai kemarin, Selasa (22/8). Dalam ajang tersebut, tercatat ada 12 cabang olah raga (Cabor) yang tengah dipertandingkan.
Para atlet belia ini bersemangat untuk memenangkan lomba sehingga bisa lolos mewakili Kota Batu mengikuti Porseni Jatim. Dari tiga Kecamatan yang ada di Kota Batu, Kecamatan Bumiaji mengirimkan atlet terbanyak, yaitu 132 atlet. Disusul Kecamatan Batu dengan 114 atlet, dan Kecamatan Junrejo dengan 83 atlet.
“Para pelajar SD/MI yang ikut POR ini merupakan hasil seleksi yang telah dilaksanakan ditingkat Kecamatan,”ujar Kordinator POR SD/MI Kota Batu 2017, Sasmito Aji saat ditemui di GOR Gajah Mada, kemarin.
GOR Gajah Mada merupakan tempat pelaksanaan cabor Pencak Silat. Salah satu atlet pencak silat dari SDN Pendem 2 (Kecamatan Junrejo), Arika Alya Salsabila, mengikuti POR SD ini agar dirinya bisa ikut di level kejuaraan yang lebih tinggi, Porseni Jatim.
Kendati Arika masih duduk di kelas IV, beberapa prestasi di Kejuaraan Pencak Silat telah ia raih. Di antaranya, juara 2 Pencak Silat Porkot Batu 2016, juara 2 pencak silat O2SN Batu 2017, juara 2 pencak silat Piala Koni 2017. “Untuk kejuaraan ini, kita targetkan agar Arika bisa menjadi juara 1 agar bisa ikut dalam Porseni Jatim,”ujar pelatih pencak silat Merpati Putih, Sukamto yang melatih Arika sejak kelas 2 SD.
Selain GOR Gajah Mada, beberapa cabor dilaksanakan di sejumlah fasum berbeda. Rinciannya, cabor atletik digelar di Stadion Brantas, bulutangkis di Gedung Dadaprejo, Bola Voli Mini di GOR Ganesha, catur di UPTD Kecamatan Batu, renang dan selam di pemandian Songgoriti, tenis meja di aula PDAM Batu, sepak takraw dan panahan serta senam di SD Sisir 01.
Di sisi lain, kendari POR SD ini terbuka untuk jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI). Namun sejumlah MI Kota Batu enggan mengikuti POR ini. Mereka beralasan meskipun atlet MI yang menjadi juara, mereka tidak bisa mewakili Kota Batu di POR tingkat Provinsi Jatim.
“Alasannya, POR ini digelar oleh Dinas Pendidikan, sementara keberadaan MI berada dalam naungan Kemenag. Jadi meskipun kami menang tetap tidak bisa ikut dalam POR Jatim. Hal inilah yang membuat kami sakit hati dan memilik untuk tidak mengikuti POR SD/MI ini,”ujar Kepala MI Bahrul Ulum, Drs.Ulul Azmi. [nas]

Tags: