30 Ribu Lebih Pengunjung Geruduk Gelar Kriya Dekranasda Jatim 2020

Sekretaris Dekranasda Jatim Tiat Surtiati Suwardi mewakili Ketua Dekranasda menyerahkan penghargaan kepada pemilik stand terbaik dalam Gelar Kriya Dekranasda Jatim 2020.

(Catatan Transaksi Tembus Rp6,2 Miliar)
Pemprov Jatim, Bhirawa
Pelaksanan Gelar Kriya Dekranasda Jatim 2020 menarik animo luar biasa dari berbagai kalangan masyarakat di Jatim. Suksesnya ajang tersebut dapat dilihat dari jumlah pengunjung yang datang maupun catatan transaksi yang diperoleh selama pameran berlangsung mulai 4 – 8 Maret lalu.
Dalam pameran tersebut, sebanyak 30.212 pengunjung yang berbondong-bondong untuk datang. Selain itu, omset dari transaksi yang dilakukan mencapai hingga Rp 6,2 miliar. ‘’Alhamdulillah. Total transaksi dan kunjungan semua melampui target,’’ kata Tiat Surtiati Suwardi, Sekretaris Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jatim saat menutup Gelar Kriya Dekranasda Jatim 2020 di Grand City, Minggu (08/03) malam.
Menurut Tiat pameran ini menjadi bagian strategis Dekranasda untuk mendorong perkembangan pelaku kriya di Jatim. Terlabih dalam era revolusi industri 4.0, ekonomi kreatif telah menjadi salah satu isu strategis untuk memenangkan persaingan global. Karena itu, dorongan terhadap perkembangan sektro kriya terus dilakukan dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informatika.
‘’Industri ini tidak membutuhkan modal besar tapi telah berkontribusi cukup besar terhadap penyerapan tenaga kerja. Industri kriya juga memiliki efek yang positif sebagai influencer untuk menggerakkan sektor lain,’’ tutur Tiat. Di Jatim, industri kreatif yang tengah berkembang terdapat 16 bidang usaha mulai kuliner, fashion, kriya, TV dan radio hingga desain komunikasi visual.
Perempuan yang juga Kepala Biro Administrasi Perekonomian ini menjelaskan, kontribusi produk Kriya terhadap ekonomi di Jatim cukup baik. Terutama ada empat sub sektor unggulan industri kreatif. Antara lain Kuliner 63,90 peresen; Kriya 19,80 persen; Fashion 7,50 persen dan Digital 4,56 persen. ‘’Prestasi ini sekaligus bukti kalau ekonomi kreatif makin diminati dan berkembang. Bahkan akan menjadi tonggak ekonomi Jawa Timur maupun Nasional,’’ tandasnya.
Ditambahkan Tiat, perkembangan industri kreatif tidak hanya dinamis. Tetapi juga sangat cepat. Memiliki potensi cukup menjanjikan untuk mendukung perekonomian nasional maupun daerah.
‘’Tahun 2018 industri kreatif berkontribusi terhadap PDB Rp 1.000 triliun (7 persen). Tahun 2019 meningkat menjadi 7,5 persen menjadi Rp 1.200 triliun,’’ pungksa Tiat. [tam]

Tags: