35 Anggota DPRD Kota Malang Diteror WA Mengaku Wartawan

Kota Malang, Bhirawa
35 orang dari 45 orang anggota DPRD Kota Malang, mendapat WA dari seseorang yang mengaku sebagai wartawan.
Pada pesan WA itu, disebutkan jika, ada seorang teman yang sedang sakit dan membutuhkan bantuan dana. Peneror yang mengaku bernama Rahmad itu juga mencantumkan nama temanya yang sakit dan nomor rekening salahnsatu bank.
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, menyampaikan ihwal tersebut saat menerima silaturrahmi Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya di ruang pertemuan internal, lantai tiga DPRD Kota Malang, Senin 17/2 kemarin.
Menurut Made, toror tersebut, telah terjadi beberapa waktu yang lalu, dan yang bersangkutan, mengungkapkan kata-kata kasar apabila tidak mendapatkan respon.
“Banyak anggota kita yang mendapatkan WA, kemudian diakhirin dengan kata-kata kasar,”tukas Made.
Mendapat laporan tersebut, Ketua PWI Malangraya Ariful Huda, memastikan bahwa itu adalah ulah oknum yang tidak bertanggungjawab.
Ia meminta kepada semua pihak untuk tidak menanggapinya. “Itu olah oknum, saya minta tidak usah ditanggapi,”tukasnya.
Bahkan ia menyarankan kepada yang merasa mendapat teror WA tersebut untuk melaporkan kepada pihak yang berwenang untuk memberikan efek jera.
Sementara pada audiensi tersebut berlangsung santai. Namun, acara tersebut juga membahas berbagai agenda PWI Malang Raya dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 dan saling bersinergi.
“Sebenarnya, agenda audiensi seperti ini sudah lama direncanakan, namun baru kali ini bisa terlaksana, karena padatnya jadwal dan banyaknya permasalahan yang harus du selesaikan,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Made, dirinya juga meminta kepada PWI Malang Raya bisa bekerjasama dari berbagai sektor, seperti pemberitaan terkait kinerja DPRD Kota Malang.
“Wartawan adalah mitra yang harus berkolaborasi dengan berbagai pihak,” jelasnya.
Untuk itu, tambah Made, dirinya meminta pada semuanya untuk bersama-sama saling bersinergi. Karena dengan saling bersinergi sama-sama diuntungkan.
“Wartawan itu bisa membesarkan nama seseorang tapi juga bisa menghancurkan. Namun, wartawan harus proposional dan berimbang sebelum menulis baiknya konfirmasi terlebih dulu agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan akibat pemberitaanya,” terangnya. [mut]

Tags: