40 Pelaku Wirausaha Kab.Probolinggo Dapat Pembinaan Disnaker

Disnaker berikan pembinaan pelaku wirausaha.

Kab Probolinggo, Bhirawa
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo, memberikan pembinaan produktivitas bagi pelaku wirausaha di Pesanggrahan Semampir Kecamatan Kraksaan. Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang peserta yang merupakan pelaku wirausaha yang ada di Kabupaten Probolinggo.
Selama pembinaan mereka diberikan materi oleh narasumber terdiri dari UPT Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Disnaker Kabupaten Probolinggo serta MUI Kabupaten Probolinggo.
Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Disnaker Kabupaten Probolinggo Priharjoto Lestari, Kamis 8/3 mengatakan kegiatan ini dimaksudkan agar para pelaku wirausaha mengerti dan memahani arti pentingnya produktivitas.
“Tujuannya menambah pengetahuan dan wawasan bagi pelaku wirausaha tentang peningkatan produktivitas sehingga dapat mengimplementasikan peningkatan produktivitas dalam pelaksanaan kegiatan usaha,” katanya.
Sementara Sekretaris Disnaker Kabupaten Probolinggo Ach. Fauzie Effendy mengatakan produktivitas adalah sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
“Kondisi saat ini tingkat pengangguran terbuka (TPT) Pebruari 2017 sebesar 5,33%, mengalami penurunan sebesar 0,28% poin dibanding Agustus 2016 sebesar 5,61% dan turun sebesar 0,17 poin dibanding Pebruari 2016. Tingkat kemiskinan dalam Maret 2017 masih tinggi 27,77 juta orang. Dalam konteks persaingan global masalah dihadapi Indonesia adalah rendahnya tingkat produktivitas dan daya saing nasional,” katanya.
Menurut Fauzie, faktor yang mempengaruhi produktivitas terbagi atas tingkat makro dan mikro. Tingkat makro meliputi stabilitas politik dan keamanan, kondisi sumberdaya, pelaksanaan pemerintahan, kondisi infrastruktur dan perubahan struktural di bidang sosbud (sosial dan budaya).
“Untuk tingkat mikro meliputi sistem manajemen, hubungan industrial, peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama, kondisi dan lingkungan usaha, sarana dan teknologi serta sistem pengupahan, ” jelasnya.
Fauzie menambahkan manfaat peningkatan produktivitas secara umum meningkatkan kemampuan bersaing, khususnya dalam perdagangan internasional yang menambah pendapatan negara serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga dapat meningkatkan standart hidup dan martabat bangsa sekaligus memperkokoh eksistensi dan potensi bangsa yang berarti memantapkan ketahanan nasional.
“Disamping juga sebagai alat untuk membantu merumuskan kebijakan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kesadaran produktivitas tenaga kerja melalui pemasyarakatan produktivitas, pemahaman dan penghayatan konsep dan nilai-nilai budaya produktif,” tambahnya.(Wap)

Tags: