Puasanya Perut

Choirul Anam Jabar

Choirul Anam Jabar

Oleh: Choirul Anam Jabar
Ketua Jam’iyah Tilawatil Quran Provinsi Jatim
Puasanya perut adalah dengan menjauhi yang haram, di samping menjauhi makan dan minum, dan segala yang membatalkan puasa pada siang Ramadan. Tetapi ia juga harus puasa dari hal-hal haram ketika berbuka dengan jalan tidak makan riba. Karena dengan memakan riba ia telah membuat Allah marah.
Allah SWT berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah makan riba dengan berlipat ganda.” (Ali Imran, 130). “Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Al Baqarah 275).
Pemakan riba sungguh telah menertawakan dirinya sendiri, mengisi perutnya dengan haram, ia berdoa kepada Tuhannya padahal pintu ijabah telah digembok.
Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa Rasulullah menyebut seorang laki-laki yang rambutnya acak-acakan karena menempuh perjalanan panjang, tangannya menadah ke langit, tetapi makanannya makanan haram, minumannya minuman haram, dan bersantap dengan yang haram. Bagaimana mungkin doanya dikabulkan.
Lelaki tersebut adalah seorang hamba yang banyak beribadah kepada Allah. Tetapi ia bermaksiat dalam makanan. Tidak bertakwa kepada Allah dalam hal makanan dan minuman. Bagaimana mungkin bisa dikatakan perut berpuasa, padahal ia berbuka dengan yang haram, makanan yang diperoleh dari jalan riba, usaha haram,  menipu, makan harta anak yatim, dan sebagainya.
Ibnu Qayyim Al-Jauzi mengisahkan kepada kita dalam Shaidul Khatir bahwa ia makan makanan syubhat. Hatinya kemudian berubah dan gelap untuk beberapa lama. Oleh karena itu, karena kesucian hati para salaf merasakan perubahan pada hati mereka. Sedangkan kebanyakan orang sekarang makan makanan apa saja yang ia kehendaki, sehingga tidak dapat merasakan perubahan hatinya.
Sebagian mereka minum minuman keras dan yang memabukkan dengan segala macam dan jenisnya. Itu akan menghalangi lezatnya ibadah dan manisnya ketaatan kepada Allah. Mereka akan hidup dalam keadaan gundah, cemas, tak dapat merasakan kebahagiaan, dan tidak mempunyai waktu saat doanya dikabulkan Allah.
Oleh karena itu, perlu diketahui oleh kita semua yang berpuasa, bahwa perut itu ada puasanya. Orang yang tidak membuat perutnya berpuasa, maka ia seakan-akan tidak berpuasa. Orang yang berpuasa dari yang haram, berhati-hati dalam makanan dan minuman ia akan masuk surga. [ca]

Rate this article!
Puasanya Perut,5 / 5 ( 1votes )
Tags: