75 Warga Jember Ikuti Membuat Pupuk Organik

Sekretaris Disperindag dan ESDM Jember Anas Ma'ruf saat membuka Bimbingan Teknis /Pelatihan Peningkatan teknologi Produksi Pupuk Organik Plus di aula pabrik pupuk organik milik H. Ridlo di Mayang.

Sekretaris Disperindag dan ESDM Jember Anas Ma’ruf saat membuka Bimbingan Teknis /Pelatihan Peningkatan teknologi Produksi Pupuk Organik Plus di aula pabrik pupuk organik milik H. Ridlo di Mayang.

Jember, Bhirawa
Sekitar 75 warga Jember mengikuti pelatihan peningkatan teknologi produksi pupuk organik plus, yang diselenggarakan oleh Disperindag dan ESDM Kab. Jember kerjasama dengan Politeknik Jember, Senin (23/5). Mereka terbagi 15 kelompok yang masing-masing kelompok berjumlah 5 orang.
Dalam bimbingan teknik yang dilaksanakan selama 3 hari  ini, pelaksanaanya dibagi menjadi tiga titik, yakni di Kecamatan Mayang, Rambipuji dan Gumukmas.” Saya berharap para peserta  sungguh-sungguh mengikuti pelatihan ini.
Karena keberadaan pupuk organik selama ini banyak dibutuhkan oleh para petani, dengan kondisi pupuk anorganik (kimia)  yang semakin langkah,” ujar Sekretaris Disperindag dan ESDM Anas Ma’ruf saat membuka Bimbingan Teknis/Pelatihan Peningkatan teknologi Produksi Pupuk Organik Plus di aula pabrik pupuk organik milik H. Ridlo di Mayang.
Menurut Anas,  selama ini Bupati Jember gencar mengkampanyekan cinta produk lokal. Dan berharap masing-masing desa memiliki produk unggulan.” Pak Camat dan Kades saat ini diperintah untuk mencari potensi dimasing-masing desaya untuk dijadikan sentra unggulan untuk peningkatan perekonomian masyarakat. . Dengan adanya pelatihan dan produksi pupuk organik plus ini bisa menambah penghasilan masyarakat,  bukan tidak mungkin produksi pupuk yang dihasilkan ini akan menjadi produk unggulan di masing-masing desa,” tandasnya.
Pelatihan ini menurut Anas, akan diberikan oleh tenaga ahli dari Politeknik Jemberini yang dipimpin langsung oleh Cherry Tri Widiyanto dosen ilmu tanah. “Oleh karena itu pelatihan ini dimanfaatkan sebaik mungkin. Jika tidak mengerti silahkan bertanya jangan malu-malu. Tanyakan langsung kepada ahlinya,” harap Anas kemarin.
Sementara instruktur Pelatihan Cherry Tri Widiyanto mengatakan materi yang akan disampaikan ini tidak jauh dengan apa yang telah diproduksi oleh H. Ridlo selama ini. Hanya kita menambahkan promil mikroba pengurai yang dibutuhkan tanamanan. “Bahan dasarnya Phospat Alam (batuan pospat) Dolomit,  Zeoilit sebagai bahan pertukaran unsur  hara pupuk ke tanah, dan kotoran hewan (Kohe) yang  unsur NPK nya  lengkap dan sangat dibutuhkan oleh tanaman,” tandasnya.
Hasil produksi dari peserta ini nantinya selain untuk kebutuhan para petani lokal, juga untuk memenuhi kebutuhan pabrik pupuk organik milik H. Ridlo yang pangsa pasarnya sudah tembus di beberapa daerah diluar pulau Jawa. “Khan lumayan, mereka selain memenuhi kebutuhan petani sendiri, produksi mereka akan dibeli oleh pengusaha pupuk organik asal Mayang (H. Ridlo) ini untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik yang semakin meningkat.,” terang Cherry yang didampingi H. Ridlo kemarin. [efi]

Tags: