80 Persen Pabrik di Manyar Gresik Langgar GSP – GSB

Garis Sepadan PagarGresik, Bhirawa
Bupati Gresik Sambari Halim Radianto akan tertibkan sejumlah pabrik di kawasan Manyar dan sekitarnya. Sebab, pendirian pabrik itu 80% melanggar Garis Sepadan Pagar (GSP) dan Garis Sepadan Bangunan), sehingga tak punya saluran air. Akibatnya, jika hujan deras sebentar saja terjadi banjir.
Bahkan, saat melakukan acara Sambungrasa di Desa Sukorejo, Kec Sidayu, Selasa (24/2) saat melintas di kawasan Manyar, bupati mendapati PT Elitestar Primajaya di Jl Raya Manyar melakukan penggalian seenaknya. Melihat ada galian lumpurnya hampir menjorok ke jalan raya,  Bupati bersama Wakil Bupati Moh Qosim langsung menghentikan perjalanannya.
Dua petinggi Pemkab Gresik itu langsung turun dari kendaraan dinasnya. Seketika itu iring-iringan rombongan Bupati Gresik lengkap dengan pengawalan mobil foreder dari Kepolisian yang akan menuju acara sambung rasa di Desa Sukorejo itu juga ikut berhenti. Semuanya turun mengikuti bupati dan wakil bupati yang sudah turun duluan. ”Wah ini kok dikeruk dari sini? Mestinya dikeruk dari sebelah utara didekat pembuangan. Kalau dari sini dipastikan akan banjir lumpur dan mengganggu pemakai jalan,” ujar Bupati didampingi Wabup Qosim.
Melihat keadaan itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Gresik, Bambang Isdianto yang juga ikut dalam rombongan Bupati ikut menengahi keadaan. Setelah memanggil penanggung jawab proyek serta menyampaikan tehnis pengerjaan yang dimaksud Bupati, akhirnya pemilik proyek menyadari kesalahannya. Seketika itu juga para pekerja dan alat berat digeser kesebelah utara untuk memulai pengerjaan pembuatan saluran dari sebelah utara dekat dengan saluran pembuangan.
Tentang pembuatan saluran air di Jl Manyar ini Bupati menyatakan, mestinya ini wilayah Pemprov Jatim karena itu jalan provinsi. ”Kami terpaksa mengerjakan pembuatan saluran ini karena disini setiap hujan turun selalu banjir. Masyarakat banyak mengeluhkan tentang banjir dan macet terutama saat jam sibuk. Demi kebaikan bersama maka terpaksa memulai mengerjakan pembuatan saluran ini,”  katanya.
Berderetnya bangunan untuk industri dan pergudangan di Jl Raya Manyar, Bupati Gresik menyatakan kecewa terhadap lingkungan itu. Kalau melihat dari sejarahnya dulu serta block plan yang dipelajari bupati, sepanjang Jl Raya Manyar itu ada saluran air. Namun entah kenapa saluran air disini kok ditutup seiring tumbuhnya bangunan-bangunan industri dan pergudangan yang baru. [eri]

Tags: