87 Busana Tampil di Ajang Ramadhan Festival Parade

Ramadan Festival Parade yang diselenggarakan di depan Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan. [alimun hakim]

Lamongan, Bhirawa
Ramadan Festival Parade yang diselenggarakan di depan Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan menjadi ajang inspirasi sekaligus mendorong pelaku UMKM batik dan tenun Kabupaten Lamongan agar produk atau karyanya naik kelas hingga level internasional.
Menurut Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, selain mendorong UMKM batik dan tenun agar dapat naik kelas di kancah nasional maupun internasional, festival ini menunjukkan bahwa Lamongan memiliki produk unggulan.
Dilaksanakan selama 2 hari 25 – 26 Maret Tahun 2023, RFP yang dimotori oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekrasnada) ini menampilkan 87 busana dari 18 pelaku garmen dan desainer.
“Dari berbagai kegiatan yang diadakan dekranasda , Disperindag, Disparbud dan lainnya, ini sangat mengangkat dan menunjukan kepada dunia bahwa batik dan tenun Lamongan sangat luar biasa,” imbuh Pak Yes.
Beragam desain busana muslim untuk laki-laki, perempuan, anak-anak serta aksesoris seperti tas dibawakan para model untuk dipamerkan dihadapan seluruh pengunjung.
“Tentu saja ini sangat mengangkat dan menunjukkan kepada dunia bahwa Lamongan memiliki produk unggulan yang tidak kalah dengan produk daerah lainnya, terutama tenun dan batik Lamongan” ucap Pak Yes.
Melalui berbagai pagelaran semacam ini, Pak Yes berharap, akan terus mendorong UMKM terutama dibidang fashion semakin naik kelas dan semakin dikenal masyarakat luas.
“Beberapa waktu lalu juga telah dipamerkan busana dengan motif batik dan tenun Lamongan yang diselenggarakan Dekranasda bersama Etnura di Sangri-La Surabaya dan setelah pagelaran itu, Saya mendapatkan banyak pesan melalui whatsapp bahwa busananya bagus-bagus. Dengan sentuhan para desainer dari Etnura semakin meningkatkan nilai dari batik dan tenun Lamongan,” jelasnya.
Merasa berkewajiban ikut serta dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Lamongan, Ketua Dekranasda Lamongan Anis Yuhronur Efendi mengungkapkan, dalam kesempatan ini Dekranasda Lamongan mengangkat pelaku garmen dan desainer Lamongan untuk turut serta dalam memeriahkan fashion parade.
“Kami berkewajiban dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Lamongan dan pada kesempatan ini sebanyak 18 pelaku garmen dan desainer Lamongan yang terdiri dari produk mukena, gamis, baju koko dan tas turut serta meramaikan,” ujar Anis. Lebih lanjut Anis menerangkan, dari 18 desainer tersebut terdapat beberapa yang lolos dalam program BI Jatim Wastra Nusantara pada Tahun 2022 dan berkesempatan mengikuti Moffest, yaitu rangkaian acara yang memamerkan koleksi trend dan desain terkini dalam fashion muslim.
Melalui momen ini pula, Anis mengajak untuk menjadikannya sebagai langkah penting dan pijakan bagi kita semua untuk mengembangkan kerajinan Lamongan.
Selain festival, bazar makanan dan minuman juga mewarnai selama dua hari, dan disajikan 1.000 takjil gratis bagi masyarakat sekitar. [aha.yit.why]

Tags: