89 Tenaga Pendidikan Pelatihan ke Luar Negeri

Pada pengarahan dan pelepasan 86 tenaga pendidik dan kependidikan jenjang SMA/SMK dan PKLK negeri swasta di Jawa Timur, Saiful Rachman juga memberikan Surat Perintah Tugas (SPT) secara simbolis kepada para peserta.

Ada Sebelas Negara akan Jadi Tujuan Belajar
Dindik Jatim, Bhirawa
Sebanyak delapan puluh sembilan tenaga pendidik dan kependidikan di Jawa Timur berkesempatan untuk mengikuti pelatihan ke luar negeri. Mereka yang terpilih adalah delapan Kepala Sekolah dan delapan puluh guru dari jenjang SMA/SMK dan PKLK yang pernah berprestasi di tingkat nasional. Selain itu, satu pengawas sekolah juga turut dalam pelatihan guru keluar negeri yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Suhartatik para peserta yang terpilih dalam mengikuti pelatihan ke luar negeri merupakan orang-orang yang pernah berprestasi di tingkat nasional, mengikuti symposium dan aktif dalam mengikuti seminar dari Kemendikbud.
Kendati begitu, beberapa peserta juga ada yang mendaftar secara mandiri melalui online. Sehingga, per tanggal 25 Pebruari (Kemarin) data guru dan tenaga kependidikan yang mengikuti pelatihan berjumlah 89 peserta. Jumlah tersebut menurut dia masih memungkinkan untuk bertambah. Mengingat beberapa surat dari Kemendikbud banyak yang baru masuk di bidang GTK namun belum terdata.
“Ya, sementara 89 peserta. Kita (Jatim) unggul di banding provinsi lain untuk penyelenggaraan pertama ini. Jumlah Ini bisa bertambah,” kata dia usai acara Pengarahan dan Pelepasan Peserta Pelatihan ke Luar Negeri di Kantor Dindik Jatim, Kemarin (25/2).
Adapun negara tunuan belajar yang akan di kunjungi sebagian besar akan tersebar beberapa negara Asia-Eropa. Diantaranya, China, Australia, Malaysia, Singapore, Jerman, Jepang, Thailand, Belanda, Prancis, Korea Selatan dan New Zealand. Hal itu karena berkaitan dengan program dan bidang yang akan menjadi fokus utama pengembangan program dari peserta.
“Dari jumlah peserta itu tersebar di masing-masing bidang. SMA ada 12 program, SMK 34 macam program dan PKLK ada 1 macam program,” jelasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Kepala Dindik Jatim, Saiful Rachman menilai jika kesempatan tersebut (pelatihan) merupakan salah satu upaya, baik dari pusat maupun provinsi untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan.
“Kita baru sadar kalau SDM ini penting. kualitas guru penting. Kita baru sadar kalau pendidikan satu-satunya ‘alat’ untuk mengangkat martabat negara di kancah dunia untuk dihormati,” tegas dia.
Dulu, sambung dia, negara tetangga seperti Malaysia sering belajar ke kita. Namun, sekarang pendidikan Indonesia yang membutuhkan mereka. Oleh sebab itu, Saiful berpesan agar sependek apapun waktunya untuk digunakan dan dimanfaatkan kesempatan tersebut sebaik mungkin. Jika ingin maju, termotivasi dan beda ia meminta agar para peserta bisa belajar dari negara lain. “Jangan sampai pulang tidak bawa apa-apa. Kalau kita belajar di negara orang bagaimana kita menyerap ilmu sebanyak-banyaknya, ini yg penting. Bagaimana kita belajar disana mendapat sesuatu yg lebih,” jelas dia.
Saiful mencontohkan seperti pihaknya yang juga pernah berkesempatan untuk melakukan studi banding di beberapa negara seperti Eropa dan Jepang. Ia menceritakan jika tidak cukup dengan ilmu secara teori saja untuk membawa sebuah “ilmu” yang bisa diadaptif untuk perubahan pendidikan. Akan tetapi, menganalisa lingkungan sekitar yang memberikan dampak bagi pendidikan atau budaya yang baik juga perlu dilakukan.
“Karena kembali ke tempat asal harus ada sesuatu yang ‘berbeda’ dan harus mendapat sesuatu yang ‘lebih’. Ilmu harus dimiliki dan diserap,” imbuh dia.
Diakui Saiful, selama ini peningkatan kualutas sdm terutama guru sudah dilakukan melalui berbagai kompetisi baik di tingkat nasional maupun international. Selain itu, berbagai program pendidikan juga dicetuskan untuk kemajuan pendidikan di Jatim. Seperti pendidikan vokasi dan keterampilan yang terus dioptimalkan.
Akhmad Darmawan, salah satu guru biologi di SMAN 1 Muncar, Banyuwangi yang mendapat kesempatan untuk melakukan pelatihan di Charles Darwin University, Australia mengungkapkan jika pihaknya bersyukur bisa terpilih dan mengikuti pelatihan guru ke Luar Negeri.
Dalam pelatihannya tersebut, Darmawan akan fokus pada pengembangan Digital Learning selama 21 hari ke depan. Diakuinya, terpilihnya dia tidak lain karena pernah mengikuti lomba symposium nasional dan menjadi juara I yang diselenggarakan P4TKIPA (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam).
“Kebetulan saya mendapat prestasi nasional. Sebagai penyaji terbaik kelas biologi di tingkat nasional yang kemudian meloloskan saya untuk mengikuti pelatihan ini. Alhamdulillah, ini kesempatan yang berharga yang harus dimanfaatkan,” tandas dia. [ina]

Tags: