Jelang Natal dan Tahun, Harga Daging Ayam Naik di Bondowoso

Salah satu penjual daging ayam di Pasar Induk Bondowoso, Ibu Rere saat melayani pembeli. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Menjelang perayaan Natal dan pergantian tahun baru (Nataru) Tahun 2021, harga daging ayam di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga itu sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Hal ini seperti yang dirasakan oleh salah satu pedagang daging ayam yang sehari-hari menjual dagangannya di Pasar Induk Bondowoso, Ibu Rere.

Kata Rere bahwa semula harga daging ayam Rp. 14 ribu per kilogram. Namun, jelang Natal dan tahun baru harga daging ayam naik menjadi Rp. 22.500 per kilogram. Namun, dengan kenaikan harga daging ayam itu, tidak diimbangi dengan jumlah penjualan yang kian menurun. “Ya, karena corona ini yang jelas drastis turunnya. Biasanya kita bisa ngangkat 50 kilo, sekarang hanya 30 kilo,” katanya saat ditemui memasarkan dagangannya di Pasar Induk Bondowoso, Senin (14/12).

Rere juga menyebutkan, bahwa pasokan daging ayam dijatah sesuai dengan jumlah pengambilan setiap hari. Sehingga pedagang harus pandai-pandai mengatur stok daging agar persediaan tetap ada. “Mungkin karena harga ayam naik. Seperti pengepul tidak mau nanggung rugi karena pakannya mahal,” urainya.

Selain hasil daging ayam, hasil monitoring Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat, harga telur ayam ras pun naik, dimulai dari Rp. 24 ribu menjadi Rp. 25 ribu. Cabe rawit merah dari Rp. 34 ribu naik menjadi Rp. 36 ribu, cabe rawit hijau dari Rp. 18 ribu naik menjadi Rp. 23 ribu. Namun kondisi tersebut berbeda pada harga gula pasir yang tidak mengalami perubahan harga yakni Rp. 12 ribu, tepung terigu tetap Rp. 8 ribu, bawang putih Rp.20 ribu dan bawang merah Rp.30 ribu per kilogram.

Sementara itu, salah seorang penjual daging sapi di pasar induk Bondowoso, Rusdi mengaku bahwa harga daging sapi menjelang natal dan tahun baru tidak mengalami kenaikan. Menurutnya, kenaikan harga daging sapi hanya terjadi saat momen-momen tertentu yakni seperti Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri. “Kalau yang bagus itu Rp. 110 ribu per kilogram. Kalau yang rawonan itu Rp. 90 ribu,” kata Rusdi.

Rusdi menyakini meski hingga natal dan tahun baru harga daging sapi tidak akan terjadi kenaikan. Begitu juga dengan jumlah permintaan, tidak mengalami perubahan berarti. “Yang banyak beli biasanya orang desa. Kalau lainnya paling cuma seperempat, setengah kilo,” tandasnya.[san]

Tags: