Abah Anton Imbau NU Tak Jadi Organisasi ‘Proposal’

Lelang Lukisan KH. Hasyim Muzadi dilakukan saat pelantikan MWC NU Kecamatan Minggu (19/3) kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Ada pesan yang menarik disampaikan oleh Wali Kota Malang H. Moch. Anton, pada pelantikan Majelis Wilayah Cabang (MWC) NU Kecamatan Blimbing, Minggu (19/3) kemarin. Pria yang kerap disapa Abah Anton itu meminta organisasi NU tidak menjadi organisasi yang suka mengirimkan proposal dalam setiap kegiatan.
“Saya berpesan jangan sampai hanya menjadi oraganisasi yang gemar mengirim proposal. Maksudnya agar NU harus mendorong pemberdayaan (ekonomi) umat,” tutur Abah Anton. Lebih lanjut dia menyampaikan, di setiap wilayah NU harus  dibangun kegiatan perekonomian dan kreatifitas. Ini sangat penting karena NU memiliki bazis masa yang sangat besar di Kota Malang.
“Potensi yang sangat besar ini, sudah selayaknya untuk dimanfaatkan sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya warga NU itu bisa berkembang pesat layaknya oraganisasi Islam lainnya,” imbuh Abah Anton. Karena itu, pihaknya  mendorong, tumbuhnya prekonomian yang dibangun oleh orang NU.  Ekonomi masyarakat, lanjut Abah, bisa  menguat apabila warga NU juga ikut memiliki dan menghidupkan usaha usaha.
“Kalau warga NU  lebih memilih produk NU, (seperti M2M Fried Chicken),  dari pada produk sejenis lainnya. Pasti pertumbuhanya akan lebih pesat, dan ini tentunya sangat posistif,” tambah  Abah Anton. Selain itu, pihaknya  juga mengajak warga NU untuk menguatkan pola pembangunan yang dilakukan Pemkot Malang dengan banyaknya   kampung kampung tematik dan produktif, yang telah bermunculan.
“Saya mengharapkan seluruh warga NU di Kota Malang, menjadi pionir dalam pengembangan kampung tematik, di Kota Malang. Sebab teah terbukti munculnya kampung tematik ini berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tukas Abah Anton.
Pada acara tersebut Abah Anton, ikut ambil bagian pada acara  lelang lukisan spontan  Alm. KH. A. Hasyim Muzadi. Acara spontanitas ini sangat menarik tamu undangan yang hadir.
Muhammad Azam, pengurus MWC NU Blimbing yang juga pelukis lukisan, menyampaikan spontanitas lukis dan lelang semata untuk jembatan penggalangan dana amal bagi NU Blimbing.
Sementara itu KH Syaifuddin Zuhri, Rois Syuriah Majelis Wilayah Cabang NU Blimbing, mengingatkan strategi dakwah NU itu dibangun dengan lemah lembut.
“Itu pula yang sempat teristilahkan dengan kosa kata ‘Islam Nusantara’ agar tidak terjadi tragedi Suriah, Irak, dan Afganistan di Indonesia, “tegas Zuhri.
Keprihatinan juga ditekankan atas munculnya radikalisme, dakwah yang menggunakan kutub non kafir dan kafir, anarkhisme serta mobilisasi ummat yang justru menimbulkan potensi disintegrasi.
Menurut Syifuddin, warga NU hendaknya mampu mengembangkan dakwah yang di contohkan oleh Rosulullah, yakni dengan mengedepankan Islam yang rahmatanlilalamin, dan membawa ruh kedamain bagi masyarakat sekitar.
“Jangan suka mengkafirkan orang, dan jangan suka menyalahkan orang, mari kita meniru Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah. Contoh lain juga telah disampaikan oleh para aulia, atau wali songo yang sangat santun dalam berdakwah. Semuanya merasa sejuk bukan merasa takut,” tuturnya. [mut]

Tags: