Agus Mualif Lengser dari Kadis Penanaman Modal PTSP Pemkab Gresik

Para pejabat yang dilantik tengah diambil sumpahnya oleh Bupati Sambari. [kerin ikanto/bhirawa]

Pemkab Gresik, Bhirawa
Gerbong mutasi kembali digulirkan Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, Rabu (14/11). Setidaknya, 193 pejabat terkena mutasi, baik eselon II,III dan IV di jajaran Pemkab Gresik.
Sudah biasa. Mutasi kali ini juga diwarnai isu suka maupun tidak suka pejabat yang dimutasi. Bahkan, ada yang menyebut, pejabat yang dimutasi itu – itu saja orangnya. ”Sejak dulu yang dilantik ya itu – itu saja orangnya. Nggak cocok dengan jabatannya protes. Kemudian minta pindah dan dilantik lagi,” tutur pejabat hampir 20 tahun lebih tak pernah naik eselon ini dengan nada kesal.
Selain itu, ada juga pejabat baru menjabat juga dimutasi. Seperti terjadi pada Agustin Halomoan Sinaga. Belum genap tiga bulan dilantik sebagai Sekretaris Satpol PP menggantikan Karno, kini Sinaga dimutasi sebagai Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) menggantikan Arifin. Jabatan baru Arifin, Camat Dukun. ”Ya doakan saja. Semoga bisa mengemban amanah ini dengan baik,” tutur Sinaga usai dilantik.
Yang menarik mutasi kali ini lengsernya Agus Mualif dari jabatan Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP digantikan Mulyanto. Sebab, selama ini Agus Mualif dikenal cukup kuat. Terbukti, sejak kepemimpinan Sambari, jabatan Agus Mualif tak pernah tergantikan.
Meski banyak masalah, Agus Mualif, pejabat yang dikenal kurang kooperatif dengan media ini mampu bertahan lama. Sampai ada yang menyebut, Bupati Sambari tidak bakalan berani mengganti Agus Mualif. ”Karena dibelakangnya backingnya orang kuat,” tutur salah seorang pejabat.
Namun semua anggapan itu dipatahkan Bupati Sambari. Dengan beragam pertimbangan, orang nomor satu di Pemkab Gresik ini akhirnya harus mengganti Agus Mualif dari jabatan yang dikenal basah ini kepada Mulyanto. Sementara, jabatan baru Agus Mualif, Kepala Dinas Tenaga Kerja menggantikan Mulyanto.
Selain itu, pejabat eselon II yang terkena geser Hermanto TH Sianturi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH), tukar posisi dengan Sumarno, Kepala Dinas Lingkungan Hidup. Selain pejabat eselon II, Bupati Sambari juga mutasi pejabat eselon III setingkat kepala bidang atau sekretaris dinas dan eselon IV setingkat Kasi (kepala seksi).
Mutasi kali ini dilakukan bupati sebagai jawaban atas kinerja aparaturnya. Dikatakan bupati, mutasi kali ini merupakan upaya memaksimalkan kinerja seluruh instansi. ”Para pejabat harus memenuhi kredibilitas dan mumpuni di bidangnya. Dan yang paling penting adalah mau dan mampu melaksanakan tugasnya,” katanya.
Dikatakan Bupati, mutasi yang dilakukan terbuka dan transparan. Bupati meminta semua pihak saling berkolaborasi guna menjaga kondusifitas. ”Semua kami lakukan transparan dan terbuka. Tidak ada unsur jual beli jabatan yang selama ini diberitakan media massa. Semua berdasarkan usulan dari Baperjakat (Badan Pertimbangan Kepangkatan dan Jabatan). [eri]

Tags: