Aktivitas Meningkat, Bromo Makin Memikat

Asap berwarna kelabu pekat keluar dari kawah Gunung Bromo membumbung hingga ketinggian 600 meter dari bibir kawah menunjukkan meningkatnya aktivitas vulkanik pada Senin 14 Desember lalu.

Asap berwarna kelabu pekat keluar dari kawah Gunung Bromo membumbung hingga ketinggian 600 meter dari bibir kawah menunjukkan meningkatnya aktivitas vulkanik pada Senin 14 Desember lalu.

Pasuruan, Bhirawa
Aktivitas vulkanik Gunung Bromo mengalami peningkatan yang signifikan sejak Selasa (22/12) dini hari. Bahkan, gunung aktif yang terletak di empat daerah di Jatim itu nampak dengan keluarnya lava pijar dari bibir kawah.
Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Nasional, Gede Suantika menyampaikan lava pijar berwarna kemerahan yang keluar dari bibir kawah Gunung Bromo tersebut nampak saat malam hari. Sedangkan untuk pagi hingga sore hari, nampak hanya kepulan asap berwarna pekat kelabu, membumbung tinggi ke udara.
“Saat ini Gunung Bromo mengalami peningkatan dan sudah memasuki fase mengeluarkan material lava pijar. Itu bisa dilihat dari luar sejak semalam,” ujar Gede Suantika saat dikonfirmasi sejumlah wartawan Pasuruan, Selasa (22/12) sore.
Menurut Gede, keluarnya material lava pijar di Gunung Bromo itu sudah menunjukkan masa strombolian. Lontaran material vulkanik berupa abu yang mengandung belerang dan silica, disertai dengan pijaran api.
“Gempa tremor meningkat dengan dominan amplitudo yang membesar. Tapi fase trumbolian Gunung Bromo ini masih belum puncaknya. Untuk masa puncaknya di fase trumbolian kami perkirakan 2 bulan lagi,” tandas Gede Suantika.
Meski mengeluarkan material disertai lava pijar, namun status Gunung Bromo masih dalam level III, yakni Siaga. Jarak aman untuk menikmati keindahan panorama Gunung Bromo bagi wisatawan dan warga, masih tetap pada jarak 2,5 kilometer di kawasan kaldera, yang meliputi lautan pasir, padang savana dan kawah. “Statusnya masih aman dan tetap siaga. Jarak amannya 2,5 kilometer dari kawah bibir Gunung Bromo,” jelasnya.
Tentusaja, jarak aman 2,5 kilometer, warga dan wisatawan bisa menikmati keindahan panorama Gunung Bromo pada sejumlah lokasi. Yakni Puncak Penanjakan, Bukit Cinta, Bukit Kingkong dan bukit Teletubies di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Sedangkan di Kabupaten Probolinggo, bisa dilihat dari Bukit Seruni Poin di belakang Pos Pantau PVMBG Gunung Bromo, Cemoro Lawang.
“Gempa tremor amplitudo hingga saat ini berkisar antara 4 mendatar 36 milimeter dan dominan amplitudo sebesar 12 milimeter. Gempa tremor dari dalam kawah Gunung Bromo juga disertai suara yang gemuruh dengan tekanan makin kuat,” pungkasnya. [hil]

Tags: