Alumni UMM Mengabdi di Ujung Negeri Lewat Pengajar Muda

Nurma Nita Aprilia di tempatnya mengabdi di Desa Kuala Baru, Kabupaten Aceh Singkil.

Kota Malang, Bhirawa
Mengabdi setahun, menginspirasi seumur hidup adalah moto bagi Nurma Nita Aprilia. Mahasiswi lulusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang (HI UMM) ini belajar dan berkembang melalui keaktifannya di Organisasi Pemuda Internasional AIESEC UMM.
Sejak tahun 2013, Nita telah akrab menyalurkan ketertarikannya pada dunia hubungan internasional dan globalisasi budaya. Menamatkan pendidikan sarjana di tahun 2017, ia melanjutkan aktvitas sosialnya di AIESEC Indonesia hingga 2019.
Kemampuannya mengelola kegiatan, memimpin dan bekerja bersama relawan asing serta membangun hubungan dengan beragam individu menjadikan Nita dipercaya sebagai Project Coordinator untuk dua proyek sosial AIESEC Indonesia, yakni Wonderful Maluku 4.0 dan Wonderful Bangka Belitung 2.0.
Kesempatan belajar yang telah Nita terima mengantarkannya untuk membagikan pengetahuan, pengalaman dan semangat belajarnya pada masyarakat di ujung negeri. Resmi menjadi salah satu dari 36 Pengajar Muda Angkatan XIX, mendorongnya untuk terlibat di berbagai kegiatan pengembangan masyarakat di Indonesia Mengajar. Menjadi Pengajar Muda, bagi Nita merupakan salah satu jalan untuk meresapi budaya negeri yang begitu beragam.
“Saya bersyukur bisa gabung di program ini. Banyak hal yang saya pelajari mulai dari budaya di lingkungan tempat tinggal sampai lingkungan secara luas,” ujar Nita.
Nita bercerita, awalnya ia tidak pernah mendengar tentang Indonesia Mengajar. Hingga setelah mengetahui akhirnya Nita memutuskan bergabung pada program yang digagas Anies Baswedan ini berkat keinginan besarnya untuk membantu mengembangkan lingkungan sosialnya.
Jika alumni program studi HI biasanya akan melanjutkan karir di bidang diplomasi, Nita lebih memilih jalan lain untuk mengembangkan diri di ranah Low Politics. Low Politics merupakan konsep politik yang dianggap tidak begitu vital, namun memberikan dampak secara langsung pada kelompok masyarakat. Menurut Nita, menggerakkan masyarakat untuk membangun negeri lewat langkah-langkah kecil adalah pendekatan terbaik. Utamanya dalam hal membangun kesatuan dan kerukunan.
Lima belas bulan berlalu, Nita merasa ia terus terpantik untuk mengerjakan proyek sosial. Segala macam tantangan dan halangan rintangan yang telah dialaminya merupakan pacuan untuk terus menginspirasi. ”Merasa enjoy bukan berarti tanpa masalah dan kendala, ya. Banyak tantangan yang bisa memberikan motivasi untuk terus maju bersama orang – orang di desaku mengabdi,” pungkas Pengajar Muda yang ditempatkan di Desa Kuala Baru, Kabupaten Aceh Singkil ini. [mut]

Tags: