Anggaran Peningkatan Pendidikan Capai Rp12 Triliun

Dr Saiful Rachman

Program Pendidikan Gratis Berkualitas Dialokasikan Rp1,8 Triliun
Dindik Jatim, Bhirawa
Peningkatan kualitas pendidikan masih menjadi prioritas utama Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim. Terbukti, di tahun 2019 Dindik Jatim merilis 14 program prioritas urusan pendidikan. Hal itu tentu saja akan berdampak pada anggaran pengembangan pendidikan.
Tahun ini, Dindik Jatim mengalokasikan Rp12 Triliun untuk merealisasikan program-program tersebut.
Diungkapkan Kepala Dindik Jatim, Saiful Rachman jika anggaran tahun ini meningkat di banding tahun lalu yang berkisar sekitar Rp11 triliun. Hal itu tidak luput dari 14 program prioritas peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Di samping itu, hasil monatorium SMK/SMK juga membutuhkan anggaran yang cukup besar.
“Anggaran-anggaran ini yang pertama untuk peningkatan BOS. Kalau dulu kan angarannya disamakan. Karena SMK pembelajarannta lebih berat, ada bahan pembelajaran dan praktek-prakter ini tidak sama penerimaan anggarannya dengan SMA. Karena hasil moratorium juga SMK 70 persen dan SMA 30 persen ini berarti siswa SMK akan mendapat anggaran bos sekitar Rp1.6 juta pertahun dan siswa SMA Rp1.4 juta,” ungkap dia.
Selain itu, alokasi anggaran 12 triliun juga digunakan untuk kesejahteraan guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) yang mencapai 200 milyar untuk 21 ribu guru. Selanjutnya untuk seragam gratis dan program pendidikan gratis-berkualitas.
“Semua dana BOS nanti akan tersalurkan untuk 14 program yang kita canangkan. Jadi bukan untuk operasional saja. Mungkkn asa pengembangan peralatan SMK juga dual track untuk SMA,” ujar Saiful.
Di sisi lain, pengembangan IPM di wilayah Madura juga masih menjadi prioritas utamanya. Saiful menyebut, dari total anggaran 12 triliun, kebutuhan pembangunan manusia maaih sama. Yakni 15 persen.
“Untuk Madura masih kita prioritaskan. Kemarin 15 milyar untuk SMK nya. Kemudian untuk dual track dari total anggaran Rp 14 Miliar, Rp4 miliar untuk Madura,” tuturnya.

Fokus Penyelesaian Persoalan GTT/PTT
Sementara itu, anggota Komisi E DPRD Jatim, Suli Daim, menambahkan jika alokasi anggaran terbesar tersalurkan untuk program pendidikan gratis-berkualitas (Tistas), yakni Rp 1.8 triliun selama satu tahun dengan rincian Rp 904 miliar per semesternya. Untuk program kesejahteraan GTT/PTT akan teranggarkan Rp 228 miliar untuk 21 ribu GTT/PTT di Jatim.
“Jadi kesejahteraan guru ini kan belum menyentuh pada kesejahteraan guru swasta. Karena tidak ada lagi dikotomi pendidikan negeri swasta. Kemarin ada guru-guru yang ada GTT/PTT di negeri. Belum lagi guru yayasan yang termasuk dalam daftar ini juga harus kita pikirkan,” tegas Suli Daim
Menurut dia, banyak hal yang harus diselesaikan terlebih dulu. Mulai dari kesejahteraan, status GTT hingga operator pendidikan. “Yang saat ini kita fokuskan adalah persoalan GTT/PTT. Karena ini problem-problem yang saat ini belum terselesaikan,” pungkas dia. [ina]

Tags: