Bambang Haryo
Surabaya, Bhirawa
Anggota DPR/MPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Bambang Haryo menggelar acara Sosialisasi 4 Pilar (Pancasila, UUD’45, NKRI, Bhineka Tunggal Ika) Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Gedung Bumi Mandiri Surabaya, Sabtu (11/4/2015).
Acara sosialiasi itu juga menghadirkan pembicara dari Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Sri Ayu Astuti. Selain itu juga dihadiri Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Cabang Kota Surabaya Hartoyik dan Penasehat Paguyuban Seniman (PaS) Surabaya Latief Toha. Ratusan masyarakat dari berbagai elemen ikut dalam sosialisasi 4 pilar itu, mulai dari Pepabri, LVRI dan para kader Gerindra di Surabaya.
“Saya bangga ada politisi muda senayan seperti Pak Bambang Haryo ini masih mau turun menyosialisasikan pentingnya 4 pilar ini. Saya menitipkan ke Pak Bambang tolong untuk dikaji ulang UUD’45 yang empat kali diamandemen ini agar kehidupan berbangsa bernegara ke depan lebih baik,” tutu Ketua LVRI Cabang Kota Surabaya Hartoyik.
Sementara itu Bambang Haryo dalam sambutannya mengatakan, saat ini empat pilar diubah menjadi empat konsensus dasar bangsa. “Komitmen dari Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, kami para anggota MPR wajib menyosialisasikan empat konsensus dasar bangsa itu kepada masyarakat. Empat pilar itu harus dimengerti, didalami dan diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa bernegara,” tegasnya.
Dia juga mengkritisi pemerintah saat kampanye pilpres lalu pernah melontarkan wacana revolusi mental, tapi hingga saat ini belum terlihat apa yang telah dilakukan revolusi mental. “Seharusnya internal pemerintah dulu yang perlu direvolusi mental. Apakah bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian sudah merasakan belum revolusi mental?” tanyanya kepada peserta sosialisasi dan mereka yang ditanya kompak menjawab belum.
Dirinya juga benar-benar prihatin dengan pemerintah saat ini. Ini dipicu pernyataan Presiden RI Jokowi yang mengaku tidak tahu menahu isi Perpres yang telah ditekennya dan akhirnya sekarang dicabut. [bj]
