Anggota Komisi E Tolak Basuki Duduk Jadi Wakil Ketua

DPRD Jatim, Bhirawa
Pergantian sejumlah alat kelengkapan dewan yang rencananya diumumkan pada Kamis (4/5) mendatang dalam rapat paripurna kabarnya menimbulkan gejolak. Basuki Babusalam yang juga Sekretaris FPAN Jatim yang rencananya ditempatkan sebagai Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim untuk menggantikan Suli Da’im mendapat penolakan dari hampir seluruh anggota Komisi E DPRD Jatim.
Menurut sumber resmi di internal Komisi E yang menolak namanya diketahui jika sampai Basuki Babusalam dipaksakan menggantikan Suli Daim, maka mereka sudah menyiapkan surat penolakan. Surat tersebut sudah disiapkan dan tinggal menyerahkannya ke pimpinan dewan.
“Kita menolak yang bersangkutan duduk sebagai pimpinan Komisi E bukan tanpa sebab, namun semuanya berdasar alasan yang jelas. Karena memimpin komisi bukanlah memimpin fraksi. Jadi mereka yang memimpin komisi harus benar-benar mengerti suasana kebatinan anggota. Karena kita bekerja secara kolektif kolegial,”tegas sumber itu yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan, Senin (1/5).
Bahkan kabar terakhir, mereka mengancam akan melakukan tanda tangan jempol darah jika Basuki tetap dipaksakan duduk sebagai Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim. ”Mereka sempat mengancam akan melakukan tanda tangan jempol darah,”ungkapnya singkat
Terpisah, Ketua DPW PAN Jatim Masfuk saat diklarifikasi mengenai hal ini mengaku tidak tahu menahu. Pasalnya, yang dia tandatangani hanya soal pergantian Ketua FPAN Jatim dari Malik Effendy ke Agus Maimun.
“Kalau soal alat kelengkapan dewan saya belum tandatangan. Karenanya, saya kaget saat teman-teman wartawan menanyakan masalah itu. Surat yang saya tandatangani wakti itu hanya soal pergantian Ketua Fraksi PAN Jatim saja,”tegasnya.
Namun terlepas dari itu semua, mantan Bupati Lamongan ini berjanji akan melihat isi surat tersebut. Menurutnya, untuk alat kelengkapan dewan tidak perlu diganti karena tidaklah mendesak.
Selain FPAN yang kini bergejolak, Fraksi NasDem-Hanura juga sempat timbul perselisihan. Di mana Gatot Tantra yang juga Sekretaris FNasDem-Hanura posisinya tiba-tiba dipelorot dari anggota Badan Anggaran (Banggar). Tentu saja keputusan mengejutkan ini menuai protes.
“Kabarnya Pak Gatot tidak terima dengan keputusan tersebut, dan yang bersangkutan sempat protes. Untuk itu sempat terjadi protes dalam pergantian alat kelengkapan dewan,”tegas anggota Fraksi Demokrat Jatim Reno Zakaria.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Jatim Tjutjuk Sunario mengaku jika pergantian baik fraksi maupun alat kelengkapan dewan merupakan hak partai. Karenanya pimpinan dewan hanya menerima saja sepanjang aturan dan mekanisme pergantiannya dilakukan sesuai aturan yang ada. [cty]

Tags: