Angin Puting Beliung Hantam Puluh Rumah di Pamekasan

Sebuah bangunan rumah diterpa angin puting beliung.

Pamekasan, Bhirawa
Angin puting beliung disertai hujan deras, porak porandakan sejumlah rumah di empat Desa di Kecamatan Pademawu, Pamekasan. Musibah yang pada Minggu (5/11) atau sekitar pukul 03.30 wib.
Peristiwa yang melanda di empat Desa, mengakibatkan 19 unit rumah dan satu penggilingan padi rusak. Peristiwa alam itu tidak sampai menbulkan korban jiwa, walau penduduknya masih lelap tidur.
Baihaki, salah satu warga setempat mengatakan, saat peristiwa terjadi banyak warga yang masih terlelap dari tidurnya. “Awalnya, hujan yang cukup deras. Tidak berapa lama diikuti angin yang semakin lama semakin kencang.  Di tengah suara gemuruh, terdengar suara braak, ternyata rumah milik tetangga roboh,” ceritanya.
Laporan sementara, pihak BPBD Kabupaten Pamekasan, musibah diakibatkan angin puting beliung di empat Desa, wilayah Pademawu, diantaranya: Dusun Tanjung Utara, Desa Tanjung, sebuah rumah dan penggilingan padi rusak.
Sedang Dusun Kosabe, Desa Pademawu Timur, mengakibatkan,10 rumah rusak. Untuk di Dusun Trokem, Desa Majungan, ada tiga buah rumah rusak. Di Dusun Daya Tambak, Desa Padelegan, terdapat lima rumah rusak.
Dari musibah yang mengalami ada 20 rumah rusak itu, kini pihak BPBD, bersama aparat TNI-Polri melaksanakan tanggap darurat untuk membantu masyarakat membersihkan puing-puing bangunan dan mendata rumah yang terkena musibah.
“Kejadian ini sudah kami laporkan ke Wakil Bupati Pamekasan, dan kami juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten untuk penanganan lebih lanjut,” jelas Kepala BPBD Pamekasan, Akmalul Firdaus, kepada awak Media di lapangan.
Akmalul Firdaus, mantan Camat yang punya pengalaman menangani musibah, menghimbau agar masyarakat lebih waspada karena cuaca di Kabupaten Pamekasan akhir-akhir ini sulit diprediksi.
“Di musim seperti sekarang ini, selain hujan deras dan petir, ancaman angin puting beliung maupun tanah longsor masih mungkin terjadi mengingat curah hujan di wilayah Pamekasan mulai cukup tinggi,” pungkasnya. [din]

Tags: