Anis Baswesdan ke Jatim, PDIP Jatim Dapil X Konsolidasi Akbar

Plh Ketua DPD PDIP Jatim saat menyolidkan kadernya dengan menggelar konsolidasi akbar di Lamongan. (alimun hakim/ bhirawa).

Lamongan, Bhirawa
Seiring dengan kedatangan Bacapres Anis Baswesdan ke Jawa Timur, tensi politik ikut menghangat. Disaat itu pula, DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Timur Dapil X wilayah Lamongan-Gresik menggelar konsolidasi akbar di Lamongan.

Konsolidasi itu untuk menyolidkan mesin partai berlogo banteng ini dalam menatap Pemilu 2024. Dikonsoldasi akbar itu pula, dihadirkan seluruh perangkat partai politik mulai dari anggota DPR RI, Provinsi, Kabupaten Bupati dan seluruh jajaran pengurus PDIP dari DPD, DPC hingga di tingkat paling grasroot dari dua daerah basis penting di jalur pantura tersebut.

”Ini petugas partai kita yang ditunjuk oleh Bu Mega, DPR RI ya kita hadirkan semua anggota dewan ya kita hadirkan baik provinsi maupun kabupaten,” kata Plh Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Budi Sulistiyono, Minggu (19/3) menegaskan.

Dijelaskan Kanang, sapaan akrab Bupati Ngawi ini ,Konsolidasi eksternal dan internal yang sudah 4 tahun pasca 2002 ini, Apa yang belum kita lakukan maka harus kita lakukan dalam waktu singkat. Janji – janji harus kita realisasikan.

“Jika itu semua sudah kita lakukan, akan menjadi satu kesatuan yang bisa kita selesaikan, Maka ketika itu menjadi satu kesatuan yang bisa kita selesaikan untuk menatap 2024 bagi kita tidak ada yang sulit. Sehingga masyarakat tidak bicara itu tidak janji – janji saja. Tapi sudah kita eksekusi dan kita laksanakan, pasti respon masyarakat, Oh iya ternyata PDIP juga menyelesaikan yang pernah dijanjikan,” jelasnya.

Kanang menegaskan jika saat ini kita tengah waspada atas pengalaman saat Pilgub DKI Jakarta. Saat itu politik identitas muncul. “Soal kunjungan Anis di Jatim gak papa, biarin aja, Tetapi seperti apa yang disampaikan tadi. Bahwa kita sudah sepakat , apapun , siapapun atau kelompok manapapun yang mengatasnamakan kelompok politik identitas dan kebencian untuk menaikkan orang dan mengadu domba temanya sendiri, Ora enek (Gak ada) gunane,” tegasnya.

Menurutnya, Apa yang disampaikan oleh Bupati Gresik , Gus Yani saat menanyai pengurus parpol PDIP, kenapa PDIP harus hatrick? Jawabanya cerdas, karena untuk menjaga NKRI.

“itu telah menjadi pengalaman kita (PDI – P) dengan Pak Anis saat Pilgub DKI, bagaimana politik identitas itu muncul. Itu pengalaman. Apakah itu nanti terulang lagi?,” ucapnya.

PDIP Jatim sendiri menargetkan 45 kursi di DPRD Provinsi Jatim, Bupati Ngawi dua periode Kanang mengungkapkan, PDIP ingin mengulang kesuksesan pada Pemilu tahun 1999, lalu. Saat itu, Lamongan dan Gresik masing-masing memperoleh 12 kursi.

Bahkan untuk pemilu 2024 ini PDI-P ingin mencetak hattrick. Selain menargetkan kemenangan di dua daerah. PDIP juga ingin menambah 45 kursi di DPRD Provinsi Jatim.

“Saat ini jumlah kursi di DPRD provinsi adalah 37, maka PDIP menargetkan untuk bisa meraih 45 kursi lagi,” kata Kanang. Senada dengan itu, Dua Gus, yakni Gus Falah yang nerupakan anggota DPR RI dan Gus Yani (Bupati Gresik) menyatakan hal yang sama dalam menghadapi Pemilu 2024 .

“Adanya politik identitas saat ini sudah mulai masuk dan menggerus Jatim, yang notabenya sebagai lumbung NU dan Muhammadiyah,” terangnya.

Untuk itu, lanjut Gus Falah, dalam konsolidasi akbar rapatkan barisan. ”Kita ini ibarat orchestra, yang harus saling bahu membahu. Kesolidan inilah yang akan membawa kita kemenangan. Di Jatim Insya Allah kursinya bertambah. Harmonisasi antara Ranting dan Cabang harus terikat kuat. Sehingga tak bisa untuk ditembus. Dengan keoptimisan ini, kemenangan kita sudah didepan mata, dan kami menyatakan siap untuk mengalahkan Partai Kancil Bersatu,” tegasnya.

Sedangkan Bupati Gresik, Gus Yani menilai jika di PDIP ini ada kebaikan. Maka tujuannya satu, menang. Kenapa kok pingin hatrick, karena kita ingin menjaga keutuhan NKRI.

Untuk itu, lanjutnya, Kader tak boleh under estimate (pesimis) sesama kader. Harus optimis. Jangan menganggap kawan seperjuangan kita sebagai lawan politik. Setelah konsolidasi akbar ini, maka harus berjuang bersama.

Gus Yani juga menyolidkan ratusan kader yang hadir dengan kata filosofisnya bahwa, Segudang kebenaran akan percuma jika tidak didukung dengan yang namanya kekuasaan. Maka dari itu kekuasaan itu harus diraih,” tandasnya. [aha,yit.dre]

Tags: