Antisipasi DBD, Pemkot Pasuruan Gencarkan Edukasi melalui Siaran Mobil Keliling

Petugas Dinkes Kota Pasuruan saat mengedukasi warga dengan cara siaran langsung menggunakan mobil keliling dalam rangka antisipasi kasus DBD di Kota Pasuruan, Rabu (27/3). [bhirawa/hilmi husain]

Kota Pasuruan, Bhirawa.
Pemkot Pasuruan terus mengantisipasi secara dini penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pasuruan.

Mengingat, musim pancaroba biasanya terjadi lonjakan terhadap kasus DBD. Antisipasinya adalah bergerak secara proaktif dengan menggunakan mobil keliling untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

Termasuk juga, mengajak seluruh warga Kota Pasuruan untuk meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan DBD di lingkungan mereka.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, Shierly Marlena menyampaikan melalui siaran keliling dengan pengeras suara, cara menarik untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

Supaya lebih memperhatikan kebersihan. Itu sebagai upaya antisipasi mencegahan penyebaran DBD.

“Siaran keliling dengan pengeras suara dan edukasi melalui berbagai media. Sekaligus pembagian abate pada kader kesehatan di setiap Kelurahan. Ini merupakan bagian dari upaya kita untuk mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan sesuai dengan program PSN 3M,” ujar Shierly Marlena, Rabu (27/3).

Menurut Shierly, pendekatan itu dilakukan sebagai respons terhadap potensi penyebaran penyakit yang meningkat, terutama selama musim penghujan.

“Harapkan kita tak lain kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Hingga, menghindari faktor-faktor yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti,” kata Shierly Marlena.

Berdasarkan data dilapangan, jumlah kasus DBD di Kota Pasuruan tahun 2024 mencapai 15 kasus. Rinciannya adalah 3 kasus bulan Januari, 6 kasus bulan Februari serta 6 kasus untuk bulan Maret.

Tak hanya itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat yang mengalami gejala DBD agar segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.

“Kita mengajak masyarakat yang mengalami gejala serupa DBD untuk segera mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan terdekat. Ini untuk mencegah terjadinya keterlambatan dalam penanganan,” imbuh Shierly Marlena.

Tim Dinkes juga memberikan penyuluhan tentang tanda-tanda DBD serta langkah-langkah yang harus diambil jika seseorang diduga terkena penyakit tersebut.

“Kegiatan ini sangat kongkret dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Serta kesehatan diri dalam menghadapi ancaman penyakit menular seperti DBD,” tutup Shierly Marlena. [hil.gat]

Tags: