Antisipasi Dini, ITS Tunda Kunjungan Luar Negeri

Bentuk Mewaspadai Penularan Virus Korona Virus
Surabaya, Bhirawa
Mewabahnya Virus Corona atau Covid-19 tidak hanya berdampak pada ekonomi. Tetapi juga berdampak pada dunia pendidikan. Seperti Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang mengeluarkan kebijakan penundaan sementara kegiatan ke luar negeri sebagai bentuk antisipasi penularan Virus Corona. Terlebih beberapa waktu lalu dua pasien kasus Virus Korona terdeteksi di Indonesia.
Sekretaris Institute ITS, Dr Suhartono mengungkapkan, pengumuman resmi mengenai masuknya Virus Korona ke Indonesia menjadi bentuk kewaspadaan yang patut diantisipasi penyebarannya. Sehingga ke depan instansi diharapkan siap dalam menyikapi dampak yang ditimbulkan dari Virus Korona.
“Karenannya beberapa hari yang lalu kami (Pimpinan ITS, red) mengeluarkan kebijakan khusus, untuk tenaga pendidik dan mahasiswa yang cukup banyak melakukan aktivitas ke luar negeri,” paparnya, Senin (9/3) kemarin.
Kebijakan penundaan sementara kegiatan dinas ke luar negeri akan berlangsung hingga negera tujuan dinyatakan aman dari Virus Korona. Pimpinan ITS juga terus memonitori perkembangan Negara – negara terdampak. Sehingga dapat menentukan jadwal khusus untuk memberikan izin kegiatan ke luar negeri.
Dampak adanya penyebaran Virus Korona tidak hanya terjadi untuk perjalanan dinas ke luar negeri. Sebaliknya, juga berdampak pada kunjungan dari luar negeri. Dikatakan Suhartono, pada tanggal 2 Maret lalu, ITS sempat menerima kedatangan tamu dari Jepang sebagai bentuk antisipasi pesebaran virus korona. Karena itu, ITS berupaya konsisten melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap tamu dari luar negeri. Pasalnya, meskipun secara analisi kesehatan tamu dinyatakan normal. Namun, masa inkubasi virus korona harus dilakukan antara satu hari hingga 14 hari.
“Kami pun segera mengarahkan tamu ke Medical Center ITS untuk diperiksa lebih dulu. Karena tamu itu baru satu malam di Indonesia, dokter menyarankan untuk menunda kunjungan hingga kesehatan tamu terjamin setelah dua minggu. Dan kami juga mengambil tindakan sesuai yang disarankan,” lanjut dosen Statistika ITS ini.
Penundaan dinas luar ini, menurut Suhartono, bukan bermaksud mengasingkan atau tidak menerima tamu. Melainkan sebagai bentuk kehati – hatian hingga pengumuman resmi dari lembaga yang qualified mengenai keamanan kunjungan.
Suhartono juga berpesan agar peran mahasiswa sebagai agen intelektual harus menyikapi isu ini secara akademik. Artinya, mahasiswa harus selalu selektif dalam menerima dan menyebarkan segala informasi terkait wabah Virus Corona. ”Jangan sampai termakan berita hoax yang dapat menimbulkan kesalahpahaman dan kepanikan di masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Unit Komunikasi Publik (UKP) ITS, Anggra Ayu Rucitra ST MMT menuturkan, dalam waktu dekat unitnya melalui akun resmi media sosial ITS akan melakukan kampanye mengenai mahasiswa hidup sehat dan pencegahan terhadap Virus Corona.
“Konsen kami memang untuk mewujudkan mahasiswa yang lebih baik, mulai dari aspek kesehatan, keamanan berkendara, dan sebagainya,” terangnya. [ina]

Tags: