Disperindag Bojonegoro Terapkan Sistem Distribusi Baru

Bahas pendistribusian pupuk 2015, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dispereindag) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro duduk bersama dengan PT Pupuk Petro Kimia Gresik dan para distributor pupuk untuk wilayah Bojonegoro.

Bahas pendistribusian pupuk 2015, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dispereindag) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro duduk bersama dengan PT Pupuk Petro Kimia Gresik dan para distributor pupuk untuk wilayah Bojonegoro.

Bojonegoro, Bhirawa 
Mengantisipasi penyelewengan distribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Bojonegoro Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dispereindag) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan PT Pupuk Petro Kimia Gresik merapatkan barisan. Agar distibusi lancar kedua belah pihak akan menerapkan sistem baru.
Rapat koordinasi ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Bojonegoro, Basuki dan dihadiri oleh Adi Sutanto selaku Sales Supervisor PT Pupuk Petro Kimia wilayah Bojonegoro Gresik dan Lamongan, di Ruang Batik Madrim Pemkab Bojonegoro, Kamis (8/1) pagi  ini dihadiri para distributor pupuk resmi di Bojonegoro.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Basuki menjelaskan, bahwa pertemuan ini dalam rangka evaluasi pelaksanaan kinerja distribusi pupuk bersubsidi ditahun 2014.  “ Ditahun 2015 sehingga distribusi pupuk di tahun depan akan semakin lancar dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Dijelaskan Basuki, terkait dengan rencana penataan wilayah setiap distributor. Diakui bahwa selama ini wilayah distributor dirasakan jauh dari wilayah mereka atu kantor mereka sehingga biaya yang dikeluarkan kebih banyak selain itu waktu juga menjadi sedikit lebih lama.  “ Wilayah yang dicover masih terlau jauh sehingga berdampak pada lambatnya waktu distribusi,” ujarnya.
Diakui selama ini antara gudang pupuk yang dimiliki masing-masing distributor dengan wilayah distribusi banyak yang berjauhan. Dengan adanya penataan ini diharapkan akan memangkas biaya produksi yang dikeluarkan oleh distributor itu sendiri. “ Selain memangkas biaya juga memperingkas waktu dengan adanya letak gudang dan area distribusi yang berdekatan,” tandasnya.
Basuki menambahkan, pupuk di Bojonegoro tercukupi sehingga musim tanam tidak terjadi kekurangan pupuk. Pihaknya pun melakukan pengawasan dilakukan oleh KP3 yakni Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida yang didalamnya melibatkan beberapa pihak di jajaran Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Untuk menghindari kelangkaan pupuk serta penyelewengan pupuk, Pemerintah melalui peraturan Bupati agar satu desa minimal 1 kios distributor pupuk.  Hal ini dilakukan dalam rangka memperketat alur pupuk sehingga tepat kepada petani
Sementara itum Sales Supervisor PT Pupuk Petro Kimia  Gresik, Adi Sutanto, menjelaskan distribusi pupuk selama tahun 2014 relatif cukup, bahkan dengan adanya penambahan kuota pupuk dipertengahan tahun 2014. “ Pupuk jenis NPK yang berlimpah kita sempat mengalami kendala disisi pendistribusian. Namun semua akhirnya bisa diatasi,” jelasnya.
Ditambahkan pula sedangkan untuk pupuk lainnya seperti Urea dapat didistribusikan hampir 99,8 %, demikian juga untuk ZA juga menyentuh angka 99 %. SP-36 terealisasi 92 %, phonska 92 % dan petroganik 98 %.
Diharapkan dengan sistem baru pendistribusian pupuk ini maka dilapangan tidak akan ada kendala apakah harga ataupun ketersediaan pupuk manakala dibutuhkan oleh petani. Salah satunya dengan adanya fungsi pengawasan kepada distributor, agen maupun kios sehingga meminimalisir terjadinya penyalahgunaan. [bas]

Tags: