Awas Beras Ketan Mengandung Pemutih

Awas Beras Ketan Mengandung PemutihSurabaya, Bhirawa
Peringatan bagi penikmat beras kualitas super atau biasanya berupa beras ketan di Surabaya. Survei sekaligus penelitian dari Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Pemkot Surabaya menunjukkan adanya zat pemutih (klorin) hampir di semua contoh beras ketan yang diuji.
Hasil penelitian ini diungkapkan oleh Kasi Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Pemkot Surabaya, Oni Kestiana. Oni mengatakan, dibanding beras biasa, beras ketan lebih banyak mengandung zat klorin. Dia mengasumsikan dari 10 sampling yang diambil, 9 di antaranya mengandung klorin.
”Beras ketan diambil dari pedagang di sejumlah pasar tradisional hingga pasar modern, swalayan, supermarket dan sejenisnya,” katanya.
Menurut Oni pula, DKP selalu melakukan penelitian dibalai penelitian bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan berikut Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).
“Dari sisi keamanan pangan, klorin tidak untuk ditambahkan dalm bahan pangan. Klorin biasanya untuk kain, tekstil. Yang pasti klorin tidak masuk bahan tambahan pangan,” sebut Oni.
Yang sudah dilakukan DKP menyikapi keberadaan beras berklorin ini adalah menyurati PD Pasar Surya dan Disperindag. Harapannya dua pihak berwenang itu bisa menghimbau pedagang serta toko modern untuk tidak menjual beras ketan berklorin.
“Cuma untuk pedagang di pasar biasanya tidak bisa berbuat apa-apa setelah mengetahui beras ketannya berklorin. Jawabannya karena kulakkan. Hasil penelitian ini juga kami sampaikan ke BPOM,” imbuhnya.
Beras ketan yang selama ini beredar di pasaran Tanah Air berasal dari import. Ini karena produksi belum mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri. Subang Jawa Barat serta Lumajang Jawa Timur adalah daerah penghasil beras ketan lokal.
Ketan cukup familier di kalangan warga. Ada yang disajikan dalam bentuk ketan dengan parutan kelapa serta bubuk kedelai berikut kreasi lainnya, dan ada pula ketan yang diolah sebagai kue. Lemper, wajik dan lainnya.
Tanpa disadari warga, ketan yang menjadi bahan dasar kudapan itu mengandung zat pemutih (Klorin) yang jika masuk tubuh bisa membahayakan kesehatan.
Klorin lama-lama akan terakumulasi. Kanker, gagal ginjal adalah salah dua dari sekian banyak penyakit yang dipicu masuknya klorin dalam tubuh.
”Risiko warga mengonsumsi ketan Klorin cukup tinggi. Sebab, matoritas beras ketan yang beredar di pasaran mengandung zat berbahaya itu,” tambahnya.[dre]

Rate this article!
Tags: