Badai Porak Porandakan Dua Desa di Nganjuk

Warga membersihkan pohon tumbang dan rumah warga Desa Ngudikan Kecamatan Wilangan yang roboh akibat terjangan puting beliung.(ristika/bhirawa)

Warga membersihkan pohon tumbang dan rumah warga Desa Ngudikan Kecamatan Wilangan yang roboh akibat terjangan puting beliung.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Angin puting beliung kembali menyapu Kabupaten Nganjuk, kali ini terjadi di wilayah Kecamatan Wilangan, hujan deras yang disertai angin kencang yang mengguyur wilayah tersebut berlangsung dar pukul 15.30 hingga 16.30 WIB. Akibatnya puluhan rumah dan ratusan pohon di Desa Wilangan, Desa Mancon dan Desa Ngudikan roboh.
Angin yang datang dari arah utara itu langsung menyapu atap rumah warga dan pohon yang menjulang tinggi di tepi jalan. Pohon jati setinggi sekitar 10 meter roboh dan menimpa rumah Samsul Anam (47) di Desa Ngudikan. Rumah yang dihuni empat orang itu mengalami kerusakan parah di bagian atap dan dinding. “Saya kaget ada suara pohon tumbang, saya tidak menyangka akan seperti ini jadinya rumah saya, beruntung saya, istri dan dua anak saya bisa menyelamatkan diri hingga tidak ada korban jiwa,” jelas Samsul Anam.
Meski tak sampai memakan korban jiwa, insiden kemarin sore itu membuat warga di Desa Ngudikan dan Desa Mancon panik. Pasalnya, dalam waktu beberapa menit, genting di atap puluhan rumah warga rontok. Kencangnya tiupan angin juga mengakibatkan rumah milik Ladi (55) warga  Dusun Putuk Desa Ngudikan, roboh.
Akibat dari angin kencang tersebut Desa Ngudikan mengalami dampak yang paling parah, karena ratusan atap rumah warga setempat beterbanganm serta dan pohon-pohon yang menjulang tinggi di tepi jalan tumbang. Sementara itu, pohon yang roboh dalam posisi melintang, menutup total akses jalan Desa Ngudikan dari dua arah. Beruntung, tak ada kendaraan yang melintas saat belasan pohon tersebut roboh.
“Sampai saat ini masih proses evakuasi dengan memotong pohon memakai gergaji mesin dan manual,” kata Ektavianto relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk yang kemarin bersama relawan taruna siaga bencana (Tagana), TNI dan polisi membersihkan puing-puing bangunan yang rusak dan roboh.
Kepala BPBD Kabupaten Nganjuk, Ir Soekonjono, dalam keterangannya menyebutkan memasuki bulan April 2016 ini warga diharapkan waspada, kerena wilayah kabupaten Nganjuk diperkirakan akan sering terjadi hujan yang disertai angin kencang. Prakiraan cuaca dari BMKG Sawahan juga memprediksi, bahwa cuaca buruk semacam itu masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan, di awal bulan April 2016.
Bahkan, masih bisa terjadi saat puncak perayaan HUT Kabupaten Nganjuk yang ke 1079, yang jatuh pada 10 Paril 2016 mendatang. “Semua pihak harus lebih waspada dan tetap mengutamakan keselamatan,” tutur Kepala BPBD Nganjuk Soekonjono
Hingga tadi malam, tim search and rescue (SAR) masih mengecek ulang satu per satu lokasi bencana. Selain membantu, mereka juga berjaga-jaga jika ada bangunan atau pohon yang rawan roboh. “Kerugian masih dihitung. Jumlah rumah rusak ringan dan pohon tumbang bisa lebih dari 50,” pungkas Soekonjono. [ris]

Tags: