Balap Sepeda Sumbang Satu Atlet ke Olimpiade

Tony Syarifudin

Tony Syarifudin

Jakarta, Bhirawa
Balap sepeda Indonesia akhirnya sukses menyumbang satu atletnya ke Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil, 5-21 Agustus melalui atlet BMX yaitu Tony Syarifudin dan menjadi atlet ke-23 Indonesia yang lolos kekejuaraan empat tahunan itu.
Lolosnya andalan Indonesia itu, kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB) ISSI Raja Sapta Oktohari di Jakarta, Selasa, merupakan hasil kerja keras yang selama ini dilakukan oleh atlet, pelatih maupun tim pendukung lainnya.
“Ini adalah keberhasilan Indonesia. Tidak hanya Tony dan Rio saja. Atlet wanita kita yaitu Elga Kharisma Novanda juga mempunyai peran yang besar sehingga BMX Indonesia diperhitungkan,” katanya saat dikonfirmasi.
Menurut dia, lolosnya Tony Syarifudin ke Olimpiade ini harus dijadikan momen dan pembelajaran karena jika ingin lolos ke kejuaraan yang levelnya tinggi harus memiliki persiapan yang matang. Selain menyiapkan atlet, infrastruktur penunjang seperti sirkuit harus dipersiapkan dengan baik.
Untuk itu, kata dia, Indonesia dalam hal ini PB ISSI harus secepatnya berbenah yang salah satunya melakukan kerja sama dengan pemerintah untuk membangun sirkuit dengan standar dunia. Keberadaan sirkuit yang mumpuni akan mendorong lahirnya pebalap potensial.
“Sekarang memang sirkuit yang mendekati standar UCI yaitu di Banyuwangi. Itu saja tidak cukup. Dengan momen ini kami harapkan banyak daerah membangun sirkuit dengan standar internasional agar minat atlet untuk turun dinomor BMX ini juga meningkat,” kata pria yang juga komandan kontingen Indonesia untuk Olimpiade Brazil itu.
Selain Banyuwangi, Indonesia memiliki beberapa sirkuit BMX di antaranya di Siak Pekanbaru maupun Yogjakarta. Hanya saja, saat ini harus diperlukan perbaikan agar sesuai dengan standar. Rencananya, DKI Jakarta juga akan membangun sirkuit standar internasional yang akan digunakan untuk Asian Games 2018.
Terkait lolosnya Tony ke Olimpiade 2016, pria yang akrab dipanggil Okto ini mengaku akan segera melakukan komunikasi dengan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) karena selama ini balap sepeda tidak masuk olahraga prioritas. Hal ini menyangkut pemusatan latihan dan keberangkatan ke Brazil.
Guna mendukung persiapan Tony, dibutuhkan lokasi latihan yang representatif yaitu dengan jenis supercross dan lokasi yang diharapkan belum ada di Indonesia. Rencananya, atlet asal Jawa Tengah itu akan melakukan pemusatan latihan di Amerika Serikat atau Australia.
“Lintasan di Brazil itu untuk supercross. Makanya latihan di luar negeri sangat penting buat Tony. Apalagi di Indonesia baru ada lintasan standar saja untuk BMX,” kata Ketua Bidang BMX PB ISSI Dadang Haries Purnomo.
Sementara itu, Tony Syarifudin mengaku senang bisa lolos ke Olimpiade Brazil. Kepastian Tony lolos ke olimpiade ini didapat setelah Indonesia menggantikan posisi Brazil dengan menggunakan alokasi kuota tuan rumah. Berdasarkan kualifikasi UCI, Brazil berada di posisi 12 dan posisi Indonesia berada diposisi teratas ranking UCI yang belum memiliki kuota.
Sebelum Tony Syarifudin, ada 22 atlet Indonesia yang sudah memastikan tiket ke Olimpiade 2016 yaitu 10 atlet bulu tangkis, tujuh angkat besi, dua dayung, dua panahan dan satu atletik. [ira.ant]

Tags: