Banjir Bandang Terjang Desa Sempol Kabupaten Bondowoso

Warga di bantu petugas membersihkan lumpur maupun kayu yang terbawa banjir bandang. Warga juga mengevakuasi seorang nenek dari rumahnya. [dok bpbd Jatim]

Tiga Warga Terluka
Bondowoso, Bhirawa
Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu atau di sekitar pegunungan Suket dan Jampit mengakibatkan banjir bandang menerjang Desa Sempol Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso Jatim, Rabu (29/1). Akibatnya tiga warga terluka dan 200 rumah warga terendam lumpur setinggi 30cm.
“Diperkirakan banjir bandang bercampur lumpur berasal dari Gunung Suket,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kukuh Triyatmoko.
Menurutnya, banjir disertai lumpur tersebut, telah surut sejak sekitar pukul 15:30 WIB. Sedangkan penyebab terjadi banjir bandang kata dia, yakni akibat dari kebakaran hutan dan lahan, yang melanda pepohonan di Gunung Suket dan mengkibatkan air tidak mampu tertahan oleh akar pohon. Sehingga, debit air yang deras kemudian turun ke lereng gunung, dengan membawa lumpur. “Jadi ini bukan luapan air, tetapi murni banjir bandang dari Gunung Suket,” paparnya.
Di desa Sempol Kecamatan Ijen yang terdampak banjir itu kata Kukuh, sebenarnya tidak ada sungai yang mengalir. “Namun di sana memang sejak beberapa hari terakhir turun hujan deras sekali,” lanjutnya.
Saat ini kata dia, warga di kawasan Desa Sempol pun mulai difungsikan ke kawasan lebih aman, yakni ke rumah tetangga atau keluarga. “Korban mengungsi di rumah tetangga atau saudara,” katanya.
Selain rumah warga, banjir bandang di Desa Sempol Kecamatan Ijen Bondowoso juga menerjang kandang hewan peliharaan, dan kantor kecamatan.
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Sempol, Saudia Yourdan Islami Taufik mengatakan, bahwa banjir tersebut diperkirakan dari gunung Suket dan Jampit. “Tahun lalu dibuatkan saluran untuk menampung banjirnya oleh BPBD, tapi tetap ndak menampung,” katanya.
Akibat banjir bandang itu, banyak rumah terdampak, termasuk kantor kecamatan dikepung air bah. Tidak ada korban jiwa akibat banjir bandang, namun ada tiga korban yang mengalami luka ringan yakni Hartono (51th) Warga Sempol, Nenek Basi (50th) Warga Kampung Baru dan Sidi (56th) warga Kampung Baru.
Kepala Pusat Data, Informasi (Kapusdatin) dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menjelaskan, personel BPBD Kabupaten Bondowoso bersama personel TNI dan Polri, relawan, masyarakat, kalangan pemilik usaha dan instansi terkait lainnya melakukan gotong royong membersihkan sisa material lumpur akibat banjir bandang itu.
“Dapur umum telah dibuka di Kantor Kecamatan Ijen dan BPBD Kabupaten Bondowoso sudah menetapkan SK Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung tanggal 29 Januari hingga 11 Februari 2020. Sementara cuaca di lokasi saat ini dalam kondisi cerah,” katanya.
Sementra itu BPBD Jatim juga menerjunkan Tim Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu proses evakuasi. “Kita sudah kirim Tim TRC dari Provinsi. Bahkan agen bencana daerah setempat sudah bekerja melakukan evakuasi dan pembersihan,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Suban Wahyudiono.
Suban menjelaskan, dua Desa di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso yang terdampak banjir bandang. Yaitu di Desa Sempol dan Desa Kalisat. Untuk korban jiwa, pihaknya mengaku tidak ada korban jiwa. Hanya saja ada sebagian warga yang mengalami luka-luka ringan akibat banjir bandang ini.
Sementara di Desa Kalisat terdapat sebanyak 2.028 jiwa yang terdampak. Dan di Desa Sempol terdapat 1.996 jiwa terdampak banjir bandang. “Tim sudah bergerak dan sudah melakukan pembersihan serta proses evakuasi,” jelasnya. [san,bed]

Tags: