Banjir Susulan Bengawan Solo Menghantui Warga Bojonegoro

Deretan puluhan perahu sedang bersandar untuk melihat kondisi tingginya air Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Selasa (23/12).

Deretan puluhan perahu sedang bersandar untuk melihat kondisi tingginya air Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Selasa (23/12).

Bojonegoro, Bhirawa    
Melihat intensitas hujan yang tinggi di Kabupaten Bojonegoro, UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro meminta masyarakat tetap waspada terhadap banjir susulan.
“Seperti di Bojonegoro, ancaman banjir lebih besar belum selesai karena saat ini curah hujan masih tinggi dan diperkirakan sampai  Januari,” ungkap Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Selasa (23/12).
Menurutnya, tinggi muka air Bengawan Solo saat ini merupakan kiriman. Untuk itu masyarakat sebaiknya harus tetap waspada akan adanya banjir susulan yang sewaktu-waktu bisa datang ke Bojonegoro.
“Banjir masih bisa saja terjadi mengingat curah hujan tinggi mulai dari hulu sampai hilir, kondisi ini tentunya bisa membuat air sungai meluap dan menggenangi permukiman warga. Untuk itu, warga harus terus waspada,” kata Mucharom.
Menurutnya kondisi permukaan air pasang surut karena kiriman dari Solo, Kali Madiun dan Ngawi. Pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro terus melakukan koordinasi memantau pergerakan air. BMKG setempat memperkirakan, curah hujan akhir tahun ini lebih besar dibanding sebelumnya sehingga kemungkinan banjir tahun ini bisa lebih besar dari 2013.
Sementara itu Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo mengungkapkan bahwa beberapa daerah di Bojonegoro memang rawan banjir, baik banjir bandang maupun banjir akibat luapan sungai bengawan solo. ” Selain itu di beberapa daerah juga rawan terjadi longsor apabila intensitas hujan sangat tinggi,” ujarnya.
Dijelaskan daerah rawan banjir bandang di Bojonegoro yakni Kecamatan Kepohbaru, Kanor, Sukosewu, Malo, Padangan, Trucuk dan Kecamatan Temayang, Gondang dan Sekar. Sedangkan daerah rawan longsor yang juga harus mendapatkan perhatian terletak di wilayah Kecamatan Gondang Pula.
Tinggi permukaan air di papan duga Bojonegoro pukul 06.00  menyentuh 11.13 turun dari beberapa jam sebelumnya yang sempat stabil pada angka 11.30 peilschaal. Sedangkan di Karangnongko 23,80 peilschaal di bawah siaga. [bas]

Tags: