Banyak Permintaan, Dua Jenis Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Probolinggo Dipantau

Pupuk bersubsidi di kab Probolinggo terus dipantau.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Realisasi pupuk bersubsidi yang digunakan petani menjadi perhatian serius Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP). Dari data yang ada, realisasi dua jenis pupuk bersubsidi cukup besar. Sehingga perlu diawasi agar stok yang ada cukup hingga akhir tahun.

Kasi Pupuk DKPP Kabupaten Probolinggo, Suparlan, minggu (6/6) menuturkan bahwa jika serapan pupuk yang digunakan oleh petani bergantung pada musim dan komoditi yang ditanam pada lahan pertanian. Karenanya serapan setiap jenis pupuk tidak sama.

Pemerintah sebenarnya telah menyediakan lima jenis pupuk bersubsidi yang dapat digunakan untuk menggenjot kualitas dan kuantitas hasil panen. Sayangnya dari seluruh pupuk bersubsidi yang telah disediakan, hanya beberapa yang dimanfaatkan petani.

Sebab petani menggunakan pupuk jenis tertentu. Sementara lainnya hanya cadangan atau pelengkap. “Penggunaan pupuk tergantung kepercayaan petani. Musim dan komoditi yang disedang ditanam menjadi pertimbangannya,” ungkapnya.

Dari data yang dihimpun oleh DKPP Kabupaten Probolinggo hingga akhir bulan Aprol. Terdapat dua jenis pupuk yang realisasinya cukup menonjol yakni Urea alokasi 35.435 ton penyaluran 7.773 ton, ZA alokasi 18.023 ton penyaluran 3.740 ton. Disusul NPK alokasi 22.065 ton penyaluran 3.465 ton. “Dua pupuk yang paling banyak digunakan Urea dan ZA. Ini kami pantau agar stoknya bisa bertahan sampai dengan satu tahun,” tuturnya.

“Seluruh stok pupuk bersubsidi tentu kami evaluasi, pupuk mana saja yang memiliki permintaan yang banyak. Dan mana yang sedikit. Mungkin saja akan ada penambahan atau pengurangan. Laporan yang dilakukan setiap bulan jadi bahan pertimbangan,” papaparnya.

Tahun ini, Kabupaten Probolinggo mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 90.997 ton. Rinciannya, pupuk Urea sebesar 35.435 ton, pupuk ZA sebesar 18.023 ton, pupuk SP-36 sebesar 8.458 ton, pupuk NPK sebesar 22.065 ton dan pupuk organik padat sebesar 7.016 ton. Jumlah ini masih ditambah dengan pupuk organik sebanyak 13.414 liter.

Alokasi pupuk bersubsidi ini didasarkan pada Keputusan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Nomor 521/200/110.2/2021 Tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2021.

“Dari usulan e-RDKK tahun 2021 yang kami sampaikan, hanya pupuk Urea yang realisasinya 100%. Dari usulan 35.435 ton, realisasinya 100%. Tetapi jumlah ini tentunya berkurang jika dibandingkan dengan SK realokasi terakhir tahun 2020 sebesar 40.834 ton,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo Nanang Trijoko Suhartono melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Bambang Suprayitno.

Alokasi pupuk bersubsidi untuk 24 kecamatan tersebut selanjutnya tertuang dalam Keputusan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo Nomor 521/18/426.119/2021 Tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian di Kabupaten Probolinggo tahun anggaran 2021. “Setelah mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi tersebut, kami kemudian melakukan alokasi pupuk bersubsidi ini kepada semua kecamatan di Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.[wap]

Tags: