Bapelitbangda Pemkab Probolinggo Launching WE-Lab Center di Desa Bimo

Bapelitbangda launching WE-Lab Center di Desa Bimo.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kabupaten Probolinggo, Bhirawa.
Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Probolinggo melaunching WE-Lab Center milik Siti Nurseha di Desa Bimo Kecamatan Pakuniran. Launching WE-Lab Center yang dipimpin oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo Alfiatul Khoiriyah ini ditandai dengan pengguntingan pita.

Turut mendampingi Kabag Organisasi Setda Kabupaten Probolinggo Anna Maria DS, Camat Pakuniran Imron Rosyadi, Manager ASO Telkom Witel Sidoarjo Bambang Pujo Laksono serta Kepala Desa Bimo Irham.

WE-Lab Center ini nantinya akan menjadi pusat pengolahan dari minyak jelantah hasil pengumpulan dari masyarakat menjadi produk ramah lingkungan mulai dari bio diesel, sabun cuci tangan dan lilin aroma terapi.

Camat Pakuniran Imron Rosyadi memberikan apresiasi yang setinggi-tinggi atas inovasi yang dilakukan oleh Siti Nurseha. Dimana warga Desa Bimo Kecamatan Pakuniran tersebut mampu mengolah limbah minyak jelantah menjadi bio diesel, lilin dan sabun cuci tangan.

“Harapanya kami hal ini bisa semakin membuat masyarakat sadar bahwa limbah sisa dari minyak goreng itu bisa dimanfaatkan sehingga tidak berdampak pada ingkungan karena hasilnya nanti zero masalah,” ungkapnya, Senin (13/2).

Sementara Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo Alfiatul Khoiriyah mengatakan bahwa pihaknya sangat bangga atas kerja keras Slamet Riyadi dan Siti Nurseha, salah satu masyarakat Desa Bimo Kecamatan Pakuniran yang sangat kreatif dan inovatif demi kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan WE-Lab.

“Dimana inovasi WE-Lab ini mampu menyelamatkan lingkungan dari limbah minyak jelantah serta menciptakan kemandirian energi dengan menciptakan sabun cuci dan bahan bakar ramah lingkungan,” katanya.

Alfi juga mengapresiasi atas inisiasi dan dukungan Telkom Indonesia dalam penyelenggaraan program berbasis partisipasi masyarakat untuk membuat perubahan nyata di lingkungan sosial masyarakat yang berkelanjutan.

“Melalui kegiatan launching ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat lainnya untuk terus berkarya, berkreasi dan berinovasi untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Probolinggo,” harapnya.

Sedangkan Manager ASO Telkom Witel Sidoarjo Bambang Pujo Laksono mengharapkan mudah-mudahan hal ini bisa memberikan bukti nyata dalam mengoptimalkan limbah minyak jelantah menjadi bio diesel, lilin dan sabun cuci.

“Kami dari Telkom Indonesia memberikan apresiasi kepada teman-teman generasi milenial. Kami bersyukur Telkom Indonesia mampu dan mau memberikan upaya ramah lingkungan secara nyata,” ungkapnya.

Sang Inovator Siti Nurseha menyampaikan tujuan WE-Lab adalah mengolah limbah menjadi material komposit dan energi terbarukan sejalan dengan tujuan SDGs ke 7, 12 dan 13. Menyediakan energi bersih dan terjangkau, meningkatkan konsumsi dan produksi yang berkelanjutan dan upaya penanganan perubahan iklim yang mengancam lingkungan secara global.

“Saat ini kapasitas produksi WE-Lab masih sangat rendah. Padahal dampak sosial dari keberadaan WE-Lab telah nyata dirasakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, WE-Lab ingin melakukan ekspansi dengan membangun Bank Sampah WE-Lab sebagai tempat produksi limbah organik dan an organik yang memiliki kapasitas lebih besar. Dengan adanya Bank Sampah WE-Lab, maka akan semakin banyak limbah yang bisa ditampung dan diolah oleh WE-Lab,” ujarnya.

Siti Nurseha menerangkan bahwa dirinya ingin mengubah mindset dan pola pikir masyarakat yang selama ini selalu membuang minyak jelantah. Padahal minyak jelantah ini bisa diolah menjadi sebuah produk yang ramah lingkungan mulai dari sabun cuci, bio diesel dan lilin.

“WE-Lab ini merupakan sebuah proyek sosial. Dimana masyarakat bisa mengumpulkan minyak jelantah untuk diolah sebagai produk dan memiliki nilai ekonomi. Produk kami bio diesel menggantikan solar untuk diaplikasikan ke alat-alat pertanian. Sisanya diolah lagi menjadi lilin dan sabun,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut Siti Nurseha juga memberikan praktek tata cara pembuatan lilin aroma terapi dari limbah minyak jelantah.(Wap.hel)