Baru Enam Kecamatan Ajukan Pencairan DAK Pendidikan

Kepala BPKAD Bojonegoro, M Ibnu Soeyoeti

Bojonegoro, Bhirawa
Dari 28 kecamatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro, baru ada enam kecamatan yang mengajukan pencairan Dana Anggaran Khusus (DAK) Pendidikan. DAK tersebut merupakan anggaran yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Migas (DBH) migas untuk siswa SMA sederajat.
“Ada enam kecamatan yang sudah mengajukan pencairan DAK siswa SMA,” ungkap Kepala BPKAD Bojonegoro, M. Ibnu Soeyoeti, kemrain (25/4).
Dia merinci enam kecamatan tersebut yang sudah mengajukan adalah Kecamatan Ngasem, Kedewan, Purwosari, Bubulan, Gondang dan Ngambon. BPKAD juga mengimbau bagi kecamatan yang belum mengajukan pencairan, untuk segera melengkapi berkas dan segera disetor. “Agar nanti dana bantuan itu bisa digunakan siswa untuk biaya sekolah, terlebih lagi siswa kelas XII sebentar lagi ada perpisahan di masing-masing sekolah,” tutur Ibnu.
Untuk 22 kecamatan lain, kata Ibnu, memang sudah menyetorkan data untuk nama-nama siswa yang berhak menerima DAK, namun dari 22 kecamatan tersebut 8 diantaranya masih harus memverifikasi ulang data siswa. “Karena data yang diberikan kepada BPKAD masih tidak valid,” jelasnya.
Anggaran dari DBH Migas itu, ujar Ibu Soeyoeti, bertujuan untuk membantu biaya kebutuhan sekolah siswa SMA, terlebih lagi bagi siswa kelas XII sebelum pelaksanaan UNBK beberapa waktu lalu.
“Padahal sejak Februari BPKAD sudah mengirimkan surat kepada seluruh camat untuk segera menyetorkan nama siswa sebelum pelaksanaan UNBK, tapi sayangnya hingga maret baru beberapa kecamatan yang menyetor,” ujarnya.
Seperti diketahui, Pemkab Bojonegoro mengganggarkan DAK Pendidikan untuk SMA sederajat sebesar Rp101,4 miliar dari DBH Migas guna mensukseskan wajib belajar 12 tahun. [bas]

Tags: