Belajar Asyik dengan Ular Tangga

Kabupaten Pasuruan, Bhirawa
Dunia anak-anak adalah dunia bermain, melalui bermain atau permainan anak dapat mempelajari banyak hal. Melalui bermain pula diharapkan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas menyenangkan.
Jumat (26/7) ada hal yang menarik dan tidak biasa pada hari itu. Guru kelas 1, SDN Rejosalam I menerapkan media pembelajaran “permainan ular tangga” dalam mengelola pembelajaran tematiknya. Sriono, S.Pd guru kelas 1 mengajak muridnya bermain ular tangga di atas banner berukuran 2×2 dengan dadu yang besar pula.
Pembelajaran ini diikuti sebanyak 20 siswa, yang dibagi menjadi dalam 5 kelompok. Tempat duduk yang membentuk huruf U dan guru berada di tengah-tengah. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk maju memainkan permainan ular tangga. Jika permainan ular tangga menggunakan pion, di permainan ular tangga kali ini justru anak-anak yang menjadi pemain serta pionnya.
Teknik permainannya adalah siswa yang ditunjuk melempar dadu, menyusun variasi soal perkalian sendiri sesuai dengan hasil lemparan dadu. Dadu juga berfungsi sebagai penentu langkah. Siswa akan berhenti pada kotak sesuai dengan hasil perkalian. Bila siswa sampai di gambar tangga, siswa mengambil kartu tangga yang di dalamnya berisi soal pertanyaan. Jika siswa bisa menjawab maka meluncur naik ke ujung tangga. Bila tidak, siswa diam di tempat.
Sebaliknya jika berhenti di gambar ular, siswa mengambil kartu ular yang di dalamnya berisi soal pertanyaaan. Jika siswa bisa menjawab maka diam di tempat. Bila tidak, siswa akan meluncur ke bawah.
Untuk menarik perhatian siswa, ular tangga dibuat dengan warna-warna cerah. Didalam kartu ular dan kartu tangga diselipkan beberapa perintah menyanyi. Hal ini dimaksud agar siswa lebih santai dalam pembelajaran, bersemangat dan menciptakan suasana yang menyenangkan.
“Saya senang sekali belajar dengan ular tangga, pelajarannya menjadi menyenangkan dan tidak membosankan,” kata Abdul, siswa kelas I SD Negeri Rejosalam I, Pasrepan, Pasuruan
“Permainan ular tangga ini diharapkan dapat memotivasi siswa agar gemar membaca dan menulis, belajar berhitung (perkalian), selain itu agar siswa melestarikan permainan ini dimana permainan ini termasuk permainan tradisional,” tegas Sriono di akhir pembelajaran. Nampak keceriaan terpancar dari raut wajah siswa yang menandakan mereka mengikuti pelajaran dengan penuh semangat.
[Yulia Nuryani Candra, S.Pd, SDN Rejosalam I Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan]

Rate this article!
Tags: