Belum 100 Persen Siswa TK dan SD di Kecamatan Buduran Divaksinasi Covid-19

Anak sekolah MI di Desa Damarsih Kec Buduran, divaksin oleh petugas.

Sidoarjo, Bhirawa
Siswa TK maupun SD/MI yang ada di wilayah Kec Buduran, masih belum 100% dilakukan vaksinasi covid-19 untuk program anak usia 6-11 tahun. Sehingga, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kec Buduran, juga masih belum bisa dilakukan 100%.
Kepala Puskesmas Buduran, dr Yopy Agung Priambodo, merasa berterima kasih kepada sejumlah pihak yang telah membantu pelaksanaan vaksinasi covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di wilayah kerjanya.
“Jum at akhir pekan lalu, kami berkolaborasi dengan pihak Polresta, Kodim juga ada dari Korem, melakukan vaksinasi kepada siswa TK dan MI di Desa Damarsih,” kata dr Yopy, saat dihubungi Minggu (16/1) kemarin.
Di desa itu, ada sebanyak 25 siswa TK yang telah divaksin dan 450 siswa MI yang juga telah divaksin Sinovac dalam kegiatan sehari itu.
Dirinya merasa salut dengan kerja dari petugas rumah sakit DKT Sidoarjo. Meski hanya dengan 15 petugas, yang juga dibantu dari TNI dan Koramil, namun dianggap sudah bisa mengatasi semuanya.
“Kami menjadi suporting. Bila memang masih ada yang kekurangan, kami siap memback up,” ujarnya.
Dalam kesempatan terpisah, dikatakan oleh Ariyani Purwaningsih SPd, guru di SD Ketejen 2 Gedangan, di sekolahannya sebanyak 305 orang siswanya sudah mengikuti vaksinasi covid-19 tahap I, pada awal-awal Bulan Januari 2022. Sehingga saat ini di sekolahan itu sudah bisa diterapkan PTM 100%.
“Apalagi para guru di sini juga sudah 100% divaksin,” tambah Ariyani, yang rencananya akan dilantik menjadi seorang Kepala sekolah itu.
Untuk vaksinasi tahap ke-II, di SDN Ketajen 2 Gedangan itu, rencananya nanti akan dilakukan oleh petugas Puskesmas Gedangan, pada 26 Januari 2022.
Di SDN Ketajen 2 , kata Ariyani, meski PTM sudah 100%, namun apabila ada siswa yang tidak enak badan, maka disarankan agar tidak masuk sekolah dan istirahat saja dirumah.
Usaha lain menjaga dari penularan covid-19, pihak sekolah juga menyediakan masker kepada siswa apabila lupa tidak membawa atau sudah dalam kondisi rusak dan kotor.
“Pihak sekolah menyediakan gratis untuk siswa atau tamu yang tidak membawa masker. Dan selalu mengingatkan siswa untuk senantiasa cuci tangan,” katanya.
Dikatakan Ariyani, di SDN lain di desa itu, siswa yang masuk masih belum sampai 100% PTM. Dikarenakan para gurunya masih 80% mengikuti vaksinasi. Sehingga pelaksanaan pembelajaran di sekolah itu dilakukan 50% PTM dan 50 % Daring. [kus.gat]

Tags: