Bendera Super Akbar Jadi Simbol Sila Pertama Pancasila

Kehadiran Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak Beserta Arumi Emil Dardak disambut hangat pelajar dan warga setempat di acara Kirab Budaya dan Pemasangan Bendera Merah Putih. [Humas pemprov jatim]

Surabaya, Bhirawa
Berbagai cara dilakukan untuk menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 RI. Salah satunya ialah pengibaran bendera super akbar di menara Masjid Agung Surabaya (MAS) sekaligus kirab budaya, Kamis (15/8).
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengungkapkan, pengibaran bendera di menara masjid tersebut merupakan simbol dari sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan yang Maha Esa. Selain itu, ia juga mengajak kepada seluruh masyarakat Jatim untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan. Ini karena nilai-nilai tersebut dinilai kerap mendapat ujian di tengah era globalisasi dan kemajuan teknologi.
“Kondisi global mengalami banyak perkembangan hari ini, nilai-nilai kebangsaan kita harus diperkuat, karena kerap kali diuji. Dimana ada perbedaan-perbedaan pandangan yang berpotensi untuk menciptakan perpecahan,” kata Wagub Emil.
Wagub Emil mengatakan, kini saatnya seluruh masyarakat harus fokus untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan. Salah satu upayanya adalah dengan menerima dan menghargai adanya perbedaan di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, serta bahu-membahu untuk membawa bangsa Indonesia menjadi lebih maju. “Ini saatnya kita harus fokus, karena tantangan global semakin berat, jangan terfokus perhatiannya justru untuk hal-hal yang tidak membawa bangsa kita lebih maju,” katanya.
Upaya lainnya, imbuh Wagub Emil, adalah dengan menghargai perjuangan para pahlawan, serta kembali mempelajari sejarah, bahwa Indonesia didirikan di atas kemajemukan. Yang kemudian dipersatukan oleh nilai-nilai kebangsaan yang dituangkan dalam Pancasila, UUD 1945, guna mewujudkan NKRI dan menghargai Kebhineka Tunggal Ikaan.
Senada dengan Wagub Emil, istri Wagub Jatim Arumi Emil Dardak mengatakan, seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, harus mengingat bahwa bangsa ini telah memiliki sebuah kemewahan yang sangat istimewa, yaitu kemerdekaan. Kemewahan ini diperoleh diatas perjuangan para pahlawan yang menggunakan bambu runcing.
“Kalau dulu kita merebut kemerdekaan dan kemajuan dengan bambu runcing, maka bambu runcing yang dimiliki oleh Indonesia sekarang ini, adalah anda semua, para anak-anak muda. Karena anda adalah penerus bangsa, dan mungkin nanti salah satu yang hadir di sini bisa jadi presiden, jadi menteri, jadi pengusaha,” kata Arumni yang juga Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jatim ini.
Sebagai informasi, bendera akbar yang dikibarkan di Menara Masjid Al-Akbar Surabaya setinggi 99 meter ini berukuran 17×25 meter. Sebelum pengibaran bendera tersebut, dilaksanakan kirab budaya yang diikuti oleh sekitar lima ribu peserta. Mereka antara lain terdiri dari siswa SMA/SMK di Surabaya, mahasiswa dan elemen masyarakat Jatim.
Kirab itu diawali oleh atraksi drum band yang dibawakan sejumlah siswa SMK Pelayaran Bhakti Samudera Surabaya, kemudian dimeriahkan pula oleh Tarian Sufi As-Syiqien Mojokerto, dan Gambus El Kiswah. [tam]

Tags: