Beri Pendidikan Politik, Gelar ‘Pilpres’ di Sekolah

Para siswa memasukkan surat suara usai mencoblos atau memilih Presiden Kreatif Untuk Indonesia dalam Assembly Learning. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
SD Muhammadiyah 16 yang dijuluki SD Kreatif menggelar Assembly Learning berjudul Presiden Kreatif Untuk Indonesia. Kegiatan yang digelar Jumat (18/1), bertujuan memberikan kesan mendalam dan pendidikan politik kepada 20 siswa – siswi SD Muhammadiyah Bangil dalam pertukaran pelajar dengan SD Muhammadiyah 16 Surabaya.
Assembly Learning yang melibat semua siswa SD Kreatif dan 20 siswa SD Muhammadiyah Bangil diawali dengan Belajar T3 yakni Tajdid, Tamyis dan Tahfid atau belajar Alquran diikuti dengan terjemahannya dan sekaligus memahami Nahwu Sorof oleh siswa SD Muhammadiyah Bangil diikuti semua siswa.
Kemudian para siswa SD Kreatif menghibur dengan beragam tarian dan lagu. Di antaranya Tari Sapin yang dimainkan dengan sangat baik. Puncak acaranya digelar parodi kampanye untuk memilih Presiden Kreatif Untuk Indonesia, diikuti empat Pasangan Calon Presiden pertama yakni Bumi Maulana M Sarluf dan M Rafael Refansandi mewakili Partai Cinta Tani. Kedua Pasangan Calon Presiden Hamada Rayan Fitri Waskita dan Farzan mewakili Partai Bela Nelayan. Ketiga Partai Pekerja Indonesia diwakili Calon Pasangan Presiden Albi Runi dan Izzaya Izza, dan keempat Pasangan Calon Presiden Bintang Eza Krisna Guritno dan Javier M Nugroho.
Menurut Humas SD Kreatif, Ustadz Agus Mulyadi SPd, karena tahun 2019 ini tahun politik yakni pada 17 April mendatang akan digelar Pemilihan Presiden RI dan pemilihan anggota DPRD Kabupaten dan Kota, DPRD Provinsi dan DPR RI dan anggota DPD, maka diberikan pendidikan politik kepada para siswa yakni bagaimana cara menyalurkan aspirasi politik dengan melibatkan para siswa untuk berkampanye dan pemilihan Presiden Kreatif Untuk Indonesia.
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah Bangil, Ustadz Sueb Rizal SAg SPd, menyatakan perasaan bangga dan bahagia bisa menjalin kerja sama dengan SD Muhammadiyah 16 atau SD Kreatif. Menurutnya, ini tahun ketiga sekolah melakukan pertukaran pelajar. Dan siswa sangat senang karena telah mendapat ilmu baru dan mendapatkan palajaran berharga selama tinggal di Surabaya yakni belajar budaya Masyarakat Surabaya selama tinggal di rumah para siswa SD Muhammadiyah 16. Karena ada perbedaan budaya antara Bangil dan Surabaya. Selain itu, juga mendapatkan banyak pelajaran ilmu science. Ternyata kedekatan antara siswa SD Muhammadiyah 16 dan SD Muhammadiyah Bangil sangat terasa. Sebab ketika harus berpisah diantara siswa berbeda sekolah ini banyak yang menangis, sehingga harus ditenangkan para orang tua dan gurunya. [fen]

Tags: