Berikan ORI, Pemkab Tangani Kasus Difteri

dr. Kuspardani [Hartono/Bhirawa]

dr. Kuspardani [Hartono/Bhirawa]

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Untuk mengantisipasi dan mencegah kasus penderita difteri di Kabupaten Blitar, Pemerintah Kabupaten Blitar berikan Outbreak Response Immunization (ORI) pada ribuan warga Kabupaten Blitar.
“Ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran difteri yang terjadi pada bulan Maret lalu, meskipun hingga kini kami masih menemukan kasus difteri di beberapa daerah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr. Kuspardani.
Lanjut dr. Kuspardani, saat ini pihaknya juga mengakui masih ditemukan kasus difteri di beberapa wilayah di Kabupaten Blitar, tapi sudah mulai jarang tidak seperti saat sebelum dilakukan ORI.
“Pelaksaaan ORI cukup efektif menekan kasus difteri. Sebelum melakukan ORI setiap hari kita menerima laporan kasus baru difteri,” ujarnya.
Bahkan dijelaksan dr. Kuspardani ada dua Kecamatan yang memiliki penderta difteri terbanyak, yaitu Kecamatan Talun dan Kecamatan Wlingi. Sehingga pihaknya akan melakukan ORI kedua kalinya atau imunisasi ulang untuk kedua Kecamatan tersebut, yakni satu bulan setelah pelaksanaan ORI yang pertama dengan sasaran ORI sendiri akan difokuskan pada kelompok usia 15 tahun keatas.
“Dimana untuk kelompok 15 tahun keatas memang belum pernah mendapatkan imunisasi difteri saat masih balita, sementara untuk memastikan semua yang telah mendapatkan ORI difteri tidak tertular lagi kami terus melakukan pemantauan dan evaluasi di lapangan,” jelasnya.
Sebelumnya Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar juga memberikan vaksin difteri secara massal di 11 Kecamatan, diantaranya Selopuro, Kesamben, Doko, Sanankulon, Binangun, Panggungrejo, Kanigoro, Srengat, Talun, Wlingi dan Garum.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Masykur juga berharap semua penanganan kesehatan masyatakat harus menjadi prioritas Pemkab Blitar dengan alokasi APBD yang memadai.
“Jangan sampai ada kasus yang membuat masyarakat menjadi resah seperti kasus difteri yang harus segera dilakukan antisipasi,” kata Masykur.
Sementara berdasarkan data di  di Dinkes Kabupaten Blitar, angka kasus difteri  masih cukup tinggi. Jika tahun 2015 tercatat 44 kasus selama setahun. Tahun 2016 mulai Januari hingga  Maret 2016 sudah tercatat 33 kasus difteri. [htn]

Tags: