Harold Alfred Theofilus Pah
Harold Alfred Theofilus Pah
Kebiasaan suka ngomong memang bisa memiliki dampak yang positif karena bisa dengan cepat menjalin komunikasi dengan siapa pun yang dihadapinya. Entah itu pimpinan, teman maupun orang lain yang belum dikenal.
Inilah yang dialami Public Relations Mercure Grand Mirama Surabaya, Harold Alfred Theofilus Pah yang memiliki hobi ngomong ini. Berkat hobinya itu berkah selalu menghampirinya karena di setiap dia melamar pekerjaan selalu ditempatkan menjadi Public Relations.
“Suka ngomong ini sudah sejak SD, bahkan orangtua sering dipanggil kepala sekolah bukan karena prestasi tapi karena saya kebanyakan ngomong di kelas,” ungkap putera pertama dari Salmun Pah dan Susane Rosalyna Salendu sembari tergelak.
Bahkan saat memilih kuliah pun sepertinya ada sesuatu yang mendorongnya untuk memilih jurusan broadcast daripada cita-citanya ingin ambil jurusan arsitek. “Sebenarnya terbentur biaya sehingga mengabil jurusan kuliah yang murah yaitu broadcast di Universitas Petra,” ujar pria kelahiran Surabaya 1989 ini.
Namun dengan mengambil jurusan broadcast inilah akhirnya hobi ngomongnya bisa tersalurkan. “Setiap melamar pekerjaan selalu ditawari menjadi Public Relations. Pernah saya melamar kerja di pabrik kaca, pada waktu itu yang dibutuhkan adalah marketing, padahal dunia marketing sayang nol besar alias tidak tahu apapun,” ujar penggemar musik ini mengenang.
Namun di tengah tugas barunya menjadi seorang marketing ternyata pemilik perusahaan sempat meminta penjelasan terkait marketing komunikasi, Harold pun menjelaskan bahwa marketing komunikasi itu berkaitan dengan branding, imej, promosi dan lain-lain.
“Tiba-tiba owner menyuruh saya menjadi seorang markom perusahaan, karena saya dianggap pas menduduki posisi ini. Sempat nggak kebayang kok masuk PR lagi. Ya itu mungkin sudah jadi rejeki dan jalan hidup saya untuk menjadi seorang PR,” ujar Harold yang baru empat bulan ini menjadi PR Mercure Grand Mirama Surabaya. [riq]
