Bermodal Konsep Desa Mandiri, Kades Pujiharjo Ikut Bursa Bacabup Malang

Kedes Pujiharjo, Kec Tirtuyodo, Kab Malang Hendik Harso, saat menjukkan udang lobster sebagai potensi unggulan desa setempat

Kab Malang, Bhirawa
Masa Jabatan Bupati dan Wakil Bupati Malang yang akan berakhir pada tahun 2020 mendatang, maka ada beberapa pengusaha, politikus, pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN), tokoh pemuda, dan kepala desa (kades) sudah bersiap-siap untuk mengikuti bursa pencalonan Bupati Malang.
Sedangkan para Bakal Calon Bupati Malang (Bacabup) tersebut sebagian sudah bersosialisasi untuk menarik dukungan masyarakat. Sehingga di Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Malang 2020, akan diramaikan dengan para Bacabup.
Seperti Kedes Pujiharjo, Kecamatan Tirtuyodo, Kabupaten Malang Hendik Harso juga sudah menyatakan maju di Pemilihan Bupati (Pilbup) Malang yang akan digelar pada tahun 2020 mendatang. Dan kades tersebut, pada 30 Juni 2019 mendatang juga ikut dalam pertarungan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak putaran ke III. “Saya sudah memiliki modal konsep dalam mengembangkan Desa Pujiharjo, yang saat ini menjadi Desa Mandiri. Sehingga konsep tersebut akan kami kembangkan ketika nanti terpilih menjadi Bupati Malang,” kata Hendik Harso, Selasa (25/6), kepada wartawan.
Menurutnya, Kabupaten Malang ini bisa maju, tentunya pembangunannya dimulai dari desa-desa. Kerena wilayah Kabupaten Malang ini terdiri dari pedesaan, ada 378 desa dan 12 kelurahan yang tersebar di 33 kecamatan. Selain itu, warga pedesaan penghasilannya dari bertani, dan juga tidak sedikit sebagai buruh tani Sehingga dengan luasnya wilayah kabupaten ini, maka untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mensejahterakan masyarakat desa, yang jelas pembangunan dimulai dari desa.
Dan seperti yang sudah kami lakukan dalam membangun Desa Pujiharjo, lanjut Hendik, dirinya telah memaksimalkan potensi yang ada di desa, yang salah satunya adalah membangun pariwisata, karena desa kami ini memilik beberapa pantai. Bahkan, Pantai Sipelot kini sudah dikenal wisatawan yang tidak hanya di Indonesia saja, tapi juga dikenal wisatawan mancanegara.
“Wisata pantai yang kita kelola seperti Pantai Sipelot, Pantai Tenger, dan Pantai Watu Kuwung. Sedangkan pihaknya juga memiliki wisata Air Terjun Pasir Putih atau Wedi Putih. Sehingga dengan pengelolaan tempat wisata tersebut, maka telah mengahasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes), dan setiap tahun meningkat,” jelasnya.
Hendik jelaskan, pada tahun 2017 telah mendapatkan PADes sebesar Rp 100 juta, dan pada tahun 2018 meningkat menjadi Rp 302 juta. Sedangkan dengan meningkatnya PADes, maka hal ini juga telah berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Pujiaharjo. Dan semua tempat wisata dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang membawahi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Sehingga Pokdarwis inilah yang mejalankan unit usaha pariwisata, termasuk juga unit usaha rumah tamu atau homestay yang dikhusukan bagi wisatawan.
“Dari hasil PADes itu, maka pihaknya mampu membangun Kantor Desa Pujiharjo. Selain pembangunan kantor desa menggunakan anggaran PADes, juga menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD),” ungkapnya.
Ditambahakan, Desa Pujiharjo pada tahun 2018 telah menerima DD sebesar Rp 769 juta, dan ADD yang kita terima sebesar Rp 471 juta. Namun, pada 2019 ada keanaikan DD sebesar Rp 895 juta, serta ADD juga kenaikan sebesar Rp 492 juta. Sedangkan dari anggaran itu, kita gunakan untuk membangun infrastruktur, diantaranya pembangunan jalan desa sepanjeng 670 meter, drainase terdapat lima titik, plengsengandua titik, gorong-gorong dua titik, dan renovasi rumah wisata.
“Konsep membangun Desa Mandiri yang sudah kami jalankan, ini sebagai modal untuk maju di Pilbup Malang 2020. Karena ketika potensi yang dimiliki desa dikelola dengan maksimal, maka desa-desa yang di Kabupaten Malang ini akan menjadi Desa Mandiri, yang tentunya akan memberikan kesejahteraan rakyat,” tandas Hendik. [cyn]

Tags: