Bersiap PTM, Unair Vaksinasi 3.557 Civitas Academika

Salah satu peserta vaksinasi Unair menerima vaksin jenis Astra Zeneca di Airlangga Convention Center (ACC) Kampus C.

Surabaya, Bhirawa
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, memvaksin 3.557 orang yang terdiri dari dosen dan Tenaga Kependidikan (Tendik). Langkah ini sebagai bentuk dukungan terhadap Program Percepatan Vaksinasi Nasional. Vaksinasi dijadwalkan selama lima hari, mulai Sabtu hingga Rabu (27-31 Maret) di Airlangga Convention Center (ACC) Kampus C.
Menurut Direktur SDM Unair, Endang Dewi Masithah, program vaksinasi memang ditujukan untuk mempercepat, percepatan program vaksinasi, terutama untuk mendukung pemerintah agar semester depan kuliah diharapkan bisa dilaksanakan perkuliahan secara offline, untuk menjaga standar ketercapaian learning outcome dari pembelajaran.
Endang menjelaskan, Unair telah menerima 3.557 vaksin jenis Astra Zeneca dari pemerintah melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Jumlah itu disesuaikan dengan daftar dosen dan tenaga kependidikan yang belum divaksin. Mengingat, jumlah pegawai aktif di Unair mencapai 4.150 orang.
“Sisanya memang sudah divaksin, disesuaikan klaster prioritas sesuai ketentuan dari pemerintah,” imbuhnya.
Dalam program ini, Endang menyebut jika target rata – rata jumlah yang divaksin mencapai 700 orang setiap hari. Dengan perincian, terdapat 7 shift jadwal pemberian vaksin untuk dosen dan tenaga kependidikan. Artinya, rata-rata ada 100 orang yang mengikuti vaksinasi setiap jamnya.
“Dari perbandingan jumlah pegawai dan masa pelaksanaan vaksinasi itu, dibuat tujuh jadwal dan 1 jam untuk istirahat setiap hari, agar tidak terjadi penumpukan dalam pelaksanaan vaksin. Jadi, harus dijalankan program ini dengan mengedepankan disiplin pelaksanaan Protokol Kesehatan (Prokes),” papar Endang.
Dari 3.557 civitas akademika yang divaksinasi, 457 diantaranya merupakan kelompok umur Lansia dalam data kepegawaian Unair, mayoritas dosen. Tim medis Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) sudah menyiapkan prosedur khusus untuk kelompok – kelompok rentan.
“Disediakan tempat tersendiri bagi Lansia untuk dilakukan skrining dan pendataan penyakit komorbid. Ada data yang terkait kelompok rentan, Lansia, ibu hamil, ibu menyusui ini. Namun, kita juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan pemerintah provinsi. Misal, ternyata mereka ternyata sudah dapat jatah vaksin sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Prof Nasronudin Sp PD KPTI-FINASIM, disela vaksinasi hari pertama menjelaskan, pihaknya mengerahkan kurang lebih 100 tenaga medis dalam mendukung program vaksinasi Unair. Khususnya pada bagian-bagian non-administratif.
“RS Unair mengerahkan per set, ada 20 vaksinatornya (bagian pemberian vaksin). Ini juga bisa ditambah, menyesuaikan kebutuhan. Namun, pada dasarnya RS Unair siap untuk menyukseskan vaksinasi di Universitas Airlangga maupun masyarakat di luar Unair,” ujarnya.
Prosedur lanjutannya, jelas Prof Nasronudin untuk vaksin ini (Astra Zeneca) masanya dua bulan lagi. Penerima vaksin mendapatkan vaksin kembali. Diketahui, terdapat empat alur prosedur yang mesti diikuti penerima vaksin dalam Vaksinasi Covid-19 Unair. Alur pertama, penerima vaksin menuju ke Meja 1 untuk mendaftar dan verifikasi data sembari membawa 1 fotokopi KTP, lembar skrining, penerima, lembar persetujuan, dan memo vaksinasi.
Berikutnya, penerima vaksin mengkuti skrining, anamnesa, dan pemberian edukasi vaksinasi Covid-19 di Meja 2. Di Meja 3, penerima vaksin akan divaksin jika dinyatakan layak vaksin oleh tim medis. Terakhir penerima vaksin menunggu 30 menit untuk melihat reaksi pasca-vaksinasi di Meja 4. Setelah masa observasi, kartu vaksinasi Covid-19 bisa diterbitkan dan vaksinasi selesai. [ina]

Tags: